Sayangnya, sekolahnya waktu SMP enggak punya klub voli yang aktif. Tapi itu enggak bikin dia mundur.
Dua tahun dia habiskan buat latihan sendiri dan ngajak siapa pun buat main bareng.
Setelah lulus, Hinata berhasil masuk ke SMA Karasuno, sekolah yang jadi awal mula obsesinya. Di sinilah semua dimulai.
Bersama teman-teman barunya, Hinata berjuang buat bawa tim Karasuno balik lagi ke panggung besar. Perjalanan mereka enggak pernah gampang.
Di pertandingan pertama dan terakhirnya waktu SMP, Hinata dikalahkan telak sama Kageyama, pemain jenius yang dijuluki “Raja Lapangan”.
Tapi bukannya nyerah, Hinata justru makin semangat. Dia pun masuk ke SMA Karasuno buat balas kekalahan itu.
Tapi siapa sangka, di klub voli Karasuno, dia malah ketemu lagi sama Kageyama. Bukan lawan, tapi jadi rekan satu tim!
Hinata dan Kageyama punya potensi luar biasa, tapi kerja sama mereka enggak langsung klop.
Buat bisa ngalahin pemain setinggi Tsukishima, mereka coba teknik serangan cepat.
Tapi berkali-kali percobaan mereka gagal. Masalah utamanya? Komunikasi. Bisa enggak dua orang dengan kepribadian yang beda banget ini akhirnya sinkron?