Catatan tersebut juga menunjukkan usia sopir bus saat ini 10 tahun lebih tua dibandingkan rata-rata usia pekerja di industri transportasi secara keseluruhan, yaitu 43,7 tahun.
Sebelum berangkat ke Jepang, para calon pekerja SSW sopir bus akan melewati berbagai seleksi.
Pertama, mempunyai kemampuan dasar mengendarai kendaraan roda empat, atau setidaknya memiliki SIM A.
Kemudian, diperlukan kemampuan bahasa level tinggi setingkat JLPT N3.
Para calon pekerja juga akan dibekali etika berkendara di Jepang dan cara menggunakan bahasa yang baik dan komunikatif.
Hal ini lantaran mereka akan ditempatkan di perusahaan otobus sektor transportasi umum dan pariwisata.
"Di sini juga ada struktur bahasa Jepang khusus yang nanti mengajar bahasa-bahasa "halus". Kalau kita mengatakan itu bukan sebuah bahasa di komunikasi biasa. Tapi memang bahasa-bahasa yang dikhususkan untuk customer," ujarnya.
Baca juga:
SSW untuk formasi sopir bus baru di buka di Indonesia dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.