Direktur Japan Indonesia Driving School (JIDS) Bowo Kristianto membeberkan peluang kerja sebagai sopir bus di Jepang sangat terbuka lebar bagi pekerja Indonesia melalui program Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW).
Bahkan ada calon pekerja berusia 48 tahun yang berhasil diterima bekerja di perusahaan otobus ternama, Osaka Bus, melalui JIDS.
"Karena program SSW ini istilahnya umurnya itu bisa sampai 45, bahkan yang terakhir itu yang sudah ada yang diterima ada yang umur 48 tahun," kata Bowo saat dihubungi oleh Ohayo Jepang, Selasa (22/4/2025).
Bowo menjelaskan bahwa rata-rata perusahan otobus yang bermitra dengan JIDS tidak memiliki syarat spesifik terkait usia, tetapi beberapa ada yang menerapkan maksimal usia 45 tahun.
"Usia tidak ada ketentuan secara khusus, tapi beberapa perusahaan ada yang menentukan misalnya maksimal 45 tahun," katanya.
Ia menambahkan, syarat usia dapat dikesampingkan jika calon pekerja memiliki pengalaman mengemudi yang memadai di Indonesia serta kemampuan Bahasa Jepang yang baik.
Selain itu, ketentuan usia juga bisa dikecualikan jika calon pekerja memiliki kondisi fisik prima yang dibuktikan melalui hasil pemeriksaan kesehatan (MCU).
"Masih bisa (tanpa syarat usia) asal hasil MCU juga tidak ada penyakit-penyakit serius, terutama jantung dan hipertensi," ujar Bowo.
Bahkan di Jepang, melansir The Asahi Shimbun (10/12/2023), merujuk buku putih kebijakan transportasi dari Kementerian Transportasi, usia rata-rata pengemudi bus adalah 53,4 tahun.
Catatan tersebut juga menunjukkan usia sopir bus saat ini 10 tahun lebih tua dibandingkan rata-rata usia pekerja di industri transportasi secara keseluruhan, yaitu 43,7 tahun.