Deputi Bidang Ekonomi dan Transformasi Digital Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati, menekankan belum bisa menyebutkan angka pasti target investasi dalam World Expo 2025 Osaka.
Namun, pihaknya memasang target setidaknya lebih tinggi dari Expo 2020 Dubai.
Di Dubai, Pemerintah Indonesia berhasil meningkatkan penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) senilai 32,7 miliar dollar AS dalam skema Business to Business (B2B) maupun Government to Government (G2G) dengan Uni Emirat Arab (UAE).
Kemudian, berdasarkan transaksi dan potential order sebesar 2 miliar dollar AS.
“Kita harapannya enggak jauh atau bahkan lebih baik dari Expo 2020 Dubai, termasuk dari Jepang mudah-mudahan bisa lebih besar,” ujar Vivi saat dihubungi Ohayo Jepang, Kamis (17/4/2025).
Vivi menyebut, potensi investasi yang lebih besar bisa terlihat dari posisi Jepang yang telah lama menjadi mitra strategis Indonesia.
Investasi langsung dari Jepang ke Indonesia tercatat menempati posisi keempat setelah China, Singapura dan Hong Kong.
Melihat fakta ini, tentunya ada harapan untuk menarik investasi lebih banyak lagi.
Dalam mewujudkan target capaian investasi tersebut, Vivi menjelaskan ada beberapa indikator kinerja yang disoroti.
Pertama, target pengunjung akan ditingkatkan. Dalam World Expo ini, pemerintah bertujuan menarik 2,8-3,5 juta pengunjung selama acara dari 13 April-13 Oktober 2025.
Target tersebut meningkat dari Expo 2020 Dubai yang sebesar 2,5 juta.
“Pastinya macam-macam, ada pengunjung cuma lihat-lihat, sampai dengan investor itu sendiri, melalui berbagai forum-forum bisnis,” ungkapnya.
Baca juga:
Kedua, Vivi juga menyebut bahwa pihaknya mengupayakan adanya forum bisnis untuk berdiskusi dengan calon investor dan mengenalkan potensi ekonomi di Indonesia.
“Misalnya untuk tuna Indonesia, ini kan terkait sama blue economy, kita juga dorong ke arah sana. Tuna ini pasarnya perusahaan-perusahaan mana saja, kemudian kita bikin undangan, penawaran untuk hadir dalam forum bisnis,” ujar Vivi.
Kemudian, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah asosiasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) hingga Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
“Mereka sekarang lagi bergerak, mereka sudah punya ancar-ancar waktunya untuk mengadakan bussiness forum,” pungkasnya.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram