Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Susul Iyus, 35 WNI Siap Jadi Sopir Bus di Jepang, Gajinya Rp 600 Juta-an

Kompas.com - 16/04/2025, 14:30 WIB

“Karena minat masyarakat Jepang untuk menjadi sopir sangat rendah, sementara banyak sopir yang ada saat ini sudah berusia lanjut, maka perusahaan harus mengamankan ketersediaan sumber daya manusianya. Salah satu solusi yang diambil adalah merekrut tenaga kerja asing,” kata Bowo.

Menurut pengakuan Bowo, saat ini LPK Hiro Karanganyar adalah satu-satunya Lembaga Pelatihan Kerja Sending Organization (LPK-SO) yang menyelenggarakan ujian untuk program Pekerja Keterampilan Khusus di bidang driver.

Hal ini lantaran untuk membuka LPK-SO di bidang ini, kata Bowo, harus memiliki sejumlah kriteria yang ketat.

Pertama, LPK-SO harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mampu memberikan pelatihan dengan standar tinggi.

Kedua, harus memiliki infrastruktur lengkap, seperti sirkuit latihan dan armada kendaraan.

Ketiga, LPK-SO juga perlu memiliki koneksi dengan perusahaan bus besar di Jepang.

Bowo menegaskan, LPK Hiro Karanganyar ke depannya membuka kerja sama dengan perusahaan kenamaan di bidang driver di Jepang bernama Osaka Bus.

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.