Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan bahwa hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa banyak orang yang ingin membesarkan anak, tetapi tidak mampu mewujudkan keinginan tersebut.
"Kami memahami bahwa penurunan angka kelahiran masih berlanjut karena banyak orang yang ingin memiliki anak, tetapi tidak dapat mewujudkannya," ujar Hayashi dalam konferensi pers rutin pada Senin.
Sejumlah faktor memengaruhi penurunan populasi di Jepang, salah satunya adalah semakin banyaknya orang muda yang menunda pernikahan dan memiliki anak.
Penyebabnya beragam, mulai dari ketidakpastian dalam pekerjaan hingga pergeseran nilai sosial yang membuat pernikahan semakin kurang menjadi prioritas.
Namun, Jepang tetap mengandalkan tenaga kerja asing muda sebagai solusi.
Meskipun kebijakan imigrasi yang ketat masih diterapkan, dengan hanya mengizinkan pekerja asing masuk secara sementara.
Sebagai respons, pemerintah berupaya meningkatkan upah bagi kaum muda dan menawarkan bantuan dalam hal pengasuhan anak.
"Kami akan melaksanakan langkah-langkah komprehensif untuk mewujudkan masyarakat di mana setiap orang yang ingin memiliki anak dapat memiliki anak dan membesarkannya dengan tenang," kata Hayashi.
View this post on Instagram