Kemudian, terdapat pameran budaya, seperti pameran fotografi Wajah Nusantara, senjata tradisional, pertunjukan seni Jaipong dan Pencak Silat, dan representasi nilai-nilai kearifan lokal yang membentuk arah masa depan bangsa.
Paviliun Indonesia juga menampilkan Ibu Kota Nusantara (IKN), pameran wastra, teater visual kolaborasi Garin Nugroho dan Titimangsa, hingga area forum bisnis untuk mewadahi pengembangan kerja sama internasional.
Paviliun Indonesia merupakan hasil karya anak bangsa—dirancang dan dikurasi para talenta muda dan seniman kreatif Indonesia yang membawa semangat inovasi tanpa meninggalkan akar budaya.
Paviliun ini menawarkan potensi budaya dan komunitas Indonesia—di mana tradisi, nilai, kearifan lokal, dan teknologi bergerak berdampingan untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan inklusif bagi generasi mendatang.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, “We carry the voices of those who came before us.”
Paviliun Indonesia adalah perwujudan dari suara mereka—yang kini dilanjutkan dan diwujudkan generasi muda Indonesia.
Baca juga:
Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka dproyeksi akan menarik 2,8 hingga 3,5 juta pengunjung, dengan potensi transaksi dari sektor unggulan seperti pertanian berkelanjutan, industri berbasis teknologi hijau, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
Pemerintah juga membuka peluang kemitraan strategis untuk mendorong alih teknologi, inovasi, serta pertukaran pengetahuan demi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Marilah kita bergandengan tangan dalam platform global yang unik ini, melalui World Expo 2025 Osaka, untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang adil, tangguh, dan berkelanjutan,” kata Rachmat.
Sementara itu, total pengunjung Paviliun Indonesia pada Minggu (13/4/2025) sampai dengan pukul 18.00 JST mencapai 4.472 orang.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram