Daun oak pada kashiwamochi melambangkan kemakmuran dan keberlanjutan garis keturunan, karena daun lama tidak rontok sebelum daun baru tumbuh.
Sementara itu, daun bunga sakura pada sakuramochi melambangkan keindahan yang sementara, selaras dengan sifat bunga sakura yang cepat gugur.
Sakuramochi adalah hidangan musiman yang hanya dijual saat musim semi di Jepang, bertepatan dengan musim mekarnya bunga sakura.
Eksklusivitas musiman ini menambah nilai budaya dan antusiasme masyarakat maupun wisatawan.
Pembuatan kedua jenis mochi ini memperlihatkan teknik kuliner Jepang yang khas.
Adonan kashiwamochi dibuat dari tepung beras non-ketan bernama joushinko, menciptakan tekstur yang lembut namun kenyal.
Penggunaan daun sakura yang diasinkan dalam sakuramochi menghadirkan perpaduan rasa manis dan asin, mencerminkan konsep harmoni rasa dalam budaya Jepang.
Kashiwamochi dan sakuramochi bukan sekadar kue tradisional; keduanya adalah wujud nyata dari nilai budaya Jepang, perayaan musiman, dan keragaman regional.
Dengan bahan unik, balutan simbolis, serta metode pembuatan tradisional, keduanya memberikan wawasan yang menggugah selera ke dalam kekayaan warisan kuliner Jepang.
Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram