Di Jepang, kedatangan musim semi tidak hanya menandai mekarnya bunga sakura. Namun juga sebuah tonggak penting bagi banyak individu yaitu dimulainya babak baru dalam hidup.
Hal ini sering dirayakan melalui upacara seperti 入園式 (Nyuuenshiki atau Upacara Penerimaan Taman Kanak-Kanak), 入学式 (Nyuugakushiki atau Upacara Penerimaan Sekolah), dan 入社式 (Nyuushashiki atau Upacara Penerimaan Perusahaan).
Upacara-upacara ini sangat tertanam dalam budaya Jepang dan menandakan awal yang formal dan simbolis dari perjalanan baru.
Nyuuenshiki adalah acara formal yang diadakan pada awal April untuk menyambut anak-anak ke pendidikan taman kanak-kanak (TK).
Orangtua menemani anak-anaknya dan pejabat sekolah memberikan pidato untuk menandai dimulainya pendidikan awal mereka.
Anak-anak akan mengenakan pakaian formal. Sementara itu, orangtua merayakan momen penting ini dengan mengambil foto dan menghadiri resepsi sambutan.
Baca juga:
Upacara penerimaan sekolah ini diadakan untuk siswa yang memasuki sekolah dasar, SMP, SMA, bahkan universitas.
Tradisi ini menjadi salah satu upacara yang paling terkenal di Jepang.
Acara ini biasanya mencakup pidato dari kepala sekolah, guru, dan terkadang siswa yang lebih tua yang menyambut para pendatang baru.
Salah satu ciri khas upacara penerimaan sekolah dasar adalah pengenalan Randoseru (ランドセル) atau tas ransel ikonik Jepang.
Randoseru adalah tas ransel yang kokoh dan terbuat dari kulit. Model tas yang klasik itu digunakan oleh siswa kelas satu dan dibawa selama enam tahun sekolah dasar.
Tas ini dianggap sebagai simbol pertumbuhan anak dan transisi mereka ke pendidikan formal.
Mengapa Randoseru Sangat Spesial?
Karyawan baru di Jepang memandang Nyuushashiki sebagai penanda awal karier profesional mereka.
Pada setiap 1 April, lulusan baru yang telah mendapatkan pekerjaan melalui proses tradisional shuushoku katsudou (proses pencarian pekerjaan) akan menghadiri upacara formal penerimaan perusahaan.
Selama acara ini, eksekutif perusahaan memberikan pidato, memperkenalkan nilai-nilai perusahaan, dan menyambut karyawan baru.
Upacara ini mencerminkan budaya negara Jepang.
Berikut adalah perbandingan negara-negara berbeda:
Upacara Penerimaan Sekolah di Negara Lain
1. Amerika Serikat dan Kanada
Sebagai gantinya, diadakan hari orientasi yaitu siswa berkeliling sekolah, bertemu guru, dan menerima jadwal kelas.
2. Inggris
Beberapa sekolah mengadakan pertemuan atau orientasi tetapi upacara penerimaan formal tidaklah umum.
3. Jerman
Alih-alih upacara penerimaan, siswa kelas satu di Jerman berpartisipasi dalam tradisi Schultüte, yaitu siswa menerima kerucut berisi perlengkapan sekolah dan hadiah.
Upacara Penerimaan Kerja di Negara Lain
1. Amerika Serikat dan Eropa
Sebagian besar perusahaan tidak mengadakan upacara penerimaan formal, melainkan mengadakan program orientasi, yaitu karyawan baru menerima pelatihan dan informasi perusahaan.
2. China dan Korea Selatan
Beberapa perusahaan besar mungkin mengadakan acara sambutan tetapi ini biasanya lebih informal dibandingkan upacara terstruktur di Jepang.
3. Indonesia
Beberapa perusahaan mungkin mengadakan acara sambutan kecil tetapi tidak seformal upacara Nyuushashiki di Jepang.
Baik itu seorang anak kecil yang memasuki taman kanak-kanak, seorang siswa yang memulai kehidupan sekolah dengan Randoseru, atau lulusan baru yang bergabung dengan perusahaan.
Meskipun berbeda dengan kebiasaan di negara lain, tradisi-tradisi ini menyoroti pendekatan unik Jepang terhadap pendidikan dan kehidupan profesional.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram