Rhinitis alergi atau kafunshou (花粉症) adalah alergi musiman yang utamanya disebabkan oleh serbuk sari dari pohon cedar Jepang (sugi, 杉) dan pohon cemara Jepang (hinoki, 檜).
Gejalanya, mulai dari bersin dan mata gatal hingga reaksi alergi yang parah, menjadikan musim semi sebagai musim yang sulit bagi banyak orang di Jepang.
Sejarah Munculnya Rhinitis Alergi di Jepang
Ketika pohon ini mulai tumbuh dewasa, mereka mulai melepaskan serbuk sari dalam jumlah signifikan, yang menyebabkan epidemi rhinitis alergi modern.
Musim puncak serbuk sari terjadi antara Februari dan April, dengan gelombang kecil lainnya pada musim gugur yang disebabkan oleh tanaman lain seperti ragweed dan polen rumput.
Baca juga:
Gejala Rhinitis Alergi
Gejala umum rhinitis alergi di Jepang meliputi:
- Bersin
- Hidung berair atau tersumbat
- Mata gatal atau berair
- Batuk dan iritasi tenggorokan
- Kelelahan dan sakit kepala dalam kasus yang parah
Obat-obatan dan masker untuk mencegah hay fever di Jepang.
Cara Orang Jepang Mengatasi Rhinitis Alergi
Dengan meningkatnya kadar serbuk sari setiap tahun, orang Jepang mengembangkan berbagai cara untuk mengatasi alergi mereka:
- Masker: Banyak orang mengenakan masker bedah untuk mencegah inhalasi pollen.
- Perlindungan mata: Kacamata anti-polen khusus membantu melindungi mata dari rasa gatal.
- Obat: Antihistamin dan semprotan hidung yang dijual bebas banyak digunakan.
- Pemurni udara: Banyak rumah tangga dan kantor menggunakan pemurni udara untuk menyaring pollen di dalam ruangan.
- Ramalan serbuk sari: Layanan cuaca Jepang menyediakan laporan pollen harian untuk membantu orang mempersiapkan diri.
Ilustrasi pohon cedar di Jepang.
Fakta Menarik Rhinitis Alergi di Jepang
- Penggantian Pohon yang Didukung Pemerintah: Akibat keparahan rhinitis alergi, Pemerintah Jepang mulai mengganti pohon cedar dengan spesies yang tidak terlalu menyebabkan alergi.
- Solusi Teknologi Tinggi: Beberapa perusahaan mengembangkan pakaian "pemblokir serbuk sari" dan bahkan pelapis rumah anti-polen.
- Memengaruhi Lebih dari 40 Persen Populasi: Studi menunjukkan bahwa hampir setengah dari populasi Jepang mengalami beberapa bentuk alergi serbuk sari.
Upaya untuk mengurangi kadar serbuk sari dari pohon cedar tetap menjadi tantangan jangka panjang, walau sudah ada cara mengatasinya termasuk obat dan teknologi.