Jepang akan menyusun rencana baru guna meningkatkan jumlah wisatawan asing menjadi 60 juta pada 2030, sekaligus memperkuat daya tarik wisata regional.
Rencana itu dibuat atas instruksi Perdana Menteri Shigeru Ishiba setelah Jepang mencetak rekor 36,86 juta wisatawan asing pada 2024.
Mengutip Xinhua pada Selasa (18/3/2025), pemerintah diminta menyusun rencana komprehensif sebelum akhir tahun fiskal berikutnya.
Rencana ini bertujuan mencapai target 60 juta wisatawan asing dan total belanja wisman sebesar 15 triliun yen (sekitar Rp 1.651 triliun) pada 2030.
Meski angka ini menunjukkan tren positif, terdapat tantangan dalam distribusi wisatawan.
Menurut laporan media lokal pada Selasa, Ishiba menekankan bahwa pariwisata berperan penting dalam perekonomian daerah.
Ia juga menyebut sektor ini dapat mendorong revitalisasi regional serta membuka peluang bagi generasi muda dan perempuan.
Ishiba pun mendorong kerja sama antara sektor publik dan swasta untuk menyusun strategi pariwisata yang kuat.
Saat ini, 70 persen akomodasi masih terkonsentrasi di tiga wilayah metropolitan utama.
Hal itu menyebabkan diperlukan upaya khusus untuk menyebarkan kunjungan wisata ke daerah lain.
Rencana baru ini bertujuan mengatasi tantangan utama dalam pariwisata.
Fokusnya mencakup peningkatan daya tarik wisata regional, perbaikan infrastruktur, dan langkah pencegahan overtourism; menurut laporan NHK.
Jepang berupaya menumbuhkan pariwisata secara berkelanjutan dan merata melalui strategi terarah serta kerja sama pemerintah dan swasta.
Baca juga:
View this post on Instagram