Seragam sekolah atau seifuku (制服) adalah bagian penting dari budaya Jepang.
Desainnya yang khas dikenal secara internasional melalui anime, manga, dan media populer lainnya.
Namun, lebih dari sekadar estetika, seragam sekolah di Jepang memiliki nilai sejarah dan budaya mendalam.
Seragam sekolah di Jepang berasal pada era Meiji tepatnya akhir abad ke-19.
Awalnya, siswa laki-laki memakai seragam bergaya militer yang terinspirasi dari pakaian kadet Prusia, sedangkan siswi perempuan mengenakan kimono.
Pada 1920-an, seragam bergaya pelaut (sērā fuku, セーラー服) diperkenalkan untuk siswi perempuan, terinspirasi dari seragam angkatan laut Eropa.
Seiring waktu, sekolah di Jepang mulai memodernisasi desain seragam mereka agar lebih sesuai dengan tren masa kini, tetapi tetap mempertahankan unsur tradisionalnya.
Saat ini, sebagian besar sekolah di Jepang memiliki desain seragam yang unik, tetapi secara umum terbagi dalam tiga kategori utama:
Seragam tradisional untuk perempuan, terdiri dari blus dengan kerah pelaut dan rok lipit.
Seragam bergaya militer untuk laki-laki, terdiri dari jaket berkerah tinggi dan celana panjang lurus.
Seragam modern yang mencakup blazer, kemeja, dasi, serta rok untuk perempuan atau celana panjang untuk laki-laki.
Baca juga:
Jepang memiliki empat musim berbeda dan seragam sekolah menyesuaikan dengan perubahan cuaca:
Terbuat dari bahan yang lebih tebal, dengan kemeja lengan panjang, blazer, dan terkadang syal.
Terbuat dari bahan yang lebih ringan, dengan kemeja lengan pendek dan rok atau celana panjang yang lebih tipis.
Digunakan pada musim semi dan musim gugur, menggabungkan elemen seragam musim panas dan musim dingin.
Biasanya terdiri dari kemeja lengan panjang dengan blazer atau sweater yang lebih ringan.
Beberapa sekolah mengizinkan siswa untuk mencampur elemen seragam musim panas dan dingin selama masa transisi ini.
Fleksibilitas ini membantu siswa tetap nyaman sambil tetap tampil rapi.
Beberapa sekolah memperbolehkan siswa untuk memilih seragam berdasarkan suhu harian.
Selain seragam utama, ada beberapa jenis seragam lain yang digunakan saat kegiatan tertentu:
Meskipun Jepang dan Indonesia sama-sama mewajibkan penggunaan seragam sekolah, ada beberapa perbedaan yang mencolok:
Fitur | Jepang (Seifuku) | Indonesia (Seragam Sekolah) |
---|---|---|
Desain | Sailor, blazer, atau gaya militer | Kemeja putih dengan rok/celana berwarna |
Perubahan Musim | Ada seragam musim panas dan dingin | Tidak ada, seragam tetap sepanjang tahun |
Aturan Formalitas | Aturan ketat tentang tampilan seragam | Beberapa sekolah mengizinkan sedikit variasi |
Variasi Warna | Warna khusus setiap sekolah | Standar nasional (putih-merah, putih-biru, putih-abu) |
Pengaruh Budaya | Populer di anime dan J-pop | Berdasarkan identitas nasional dan regulasi pemerintah |
Seragam sekolah di Indonesia mengikuti regulasi pemerintah dengan kode warna berdasarkan jenjang pendidikan:
Berbeda dengan Jepang, seragam sekolah di Indonesia tetap sama sepanjang tahun karena iklimnya yang tropis.
Seifuku bukan sekadar seragam sekolah di Jepang, tetapi juga mencerminkan sejarah, budaya, dan tren modern.
Dengan desain khas dan variasi berdasarkan musim, seragam sekolah Jepang memiliki ciri yang membedakannya dari negara lain, termasuk Indonesia.
Indonesia menerapkan sistem seragam nasional, sedangkan Jepang mengadaptasi seragamnya dengan desain unik untuk setiap sekolah dan memberikan sentuhan personal.
Meski berbeda, tujuan utama seragam di kedua negara tetap sama: menanamkan disiplin dan membangun rasa kebersamaan di kalangan siswa.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Maret 2025)
View this post on Instagram