Harga barang dan jasa di Jepang terus meningkat terutama pada sektor makanan dan energi, seperti melansir Xinhua pada Jumat (21/2/2025).
Harga makanan (tidak termasuk bahan makanan segar) naik 5,1 persen, meningkat dari 4,4 persen pada Desember.
Kenaikan harga tertinggi terjadi pada beras yang melonjak 70,9 persen yang menjadikannya rekor sejak pencatatan data pada 1971.
Menurut kementerian Jepang, kenaikan harga beras ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan serta meningkatnya biaya produksi dan transportasi.
Harga energi juga mengalami kenaikan 10,8 persen alias naik dari 10,1 persen pada Desember.
Hal ini terjadi setelah harga bensin meningkat akibat pengurangan subsidi pemerintah.
Baca juga:
Menurut data pemerintah Jepang pada Jumat (21/2/2025), inflasi inti naik 3,2 persen pada Januari 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya kenaikan tertinggi dalam 19 bulan.
Indeks harga konsumen inti Jepang berada pada kisaran 3 persen selama dua bulan berturut-turut.
Indeks harga konsumen atau Core Consumer Prices (CPI inti) digunakan untuk mengukur tren inflasi jangka panjang dengan menghilangkan harga yang sangat fluktuatif, seperti makanan segar karena faktor musiman dan volatilitas pasokan.
Sebelumnya, CPI inti naik 3 persen pada Desember, menurut data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.