Bunga plum atau ume (梅) dalam bahasa Jepang, menandai datangnya awal musim semi di Jepang. Biasanya, bunga ini mekar dari pertengahan Februari hingga akhir Maret.
Warna ume bervariasi dari putih hingga merah muda gelap.
Dalam budaya Jepang, bunga ini melambangkan ketahanan dan harapan karena kemampuannya untuk mekar di tengah sisa-sisa dinginnya musim dingin.
Baca juga:
Meskipun sama-sama populer di Jepang, bunga plum dan bunga sakura memiliki perbedaan yang cukup mencolok:
Ciri | Bunga Plum (Ume) | Bunga Sakura |
---|---|---|
Musim Mekar | Pertengahan Februari - Maret | Akhir Maret - April |
Bentuk Kelopak | Lebih bulat, tanpa belahan di ujung | Ada sedikit belahan di ujung kelopak |
Aroma | Harum kuat dan manis | Samar atau tidak beraroma |
Susunan Kuncup | Mekar sendiri-sendiri di sepanjang ranting | Mekar dalam kelompok |
Kulit Pohon | Gelap dan kasar | Lebih terang dan halus |
Makna Simbolis | Ketahanan, kekuatan, pembaruan | Kefanaan, keindahan sementara, perayaan |
Bunga plum mekar lebih awal daripada bunga sakura dan memiliki aroma yang lebih kuat.
Dalam budaya Jepang, ume sering dikaitkan dengan ketahanan, sedangkan sakura melambangkan kehidupan fana karena mekarnya singkat.
Sebelum Periode Heian (794-1185), bunga plum adalah bunga musim semi favorit di Jepang.
Bunga ini bermekaran di taman kekaisaran dan kerap disebut dalam puisi klasik.
Buah pohon plum digunakan untuk membuat umeboshi (acar plum) dan umeshu (sake plum), yang populer di Jepang.
Umeboshi dikenal baik untuk pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh.