Salju lebat kembali melanda Jepang, terutama di wilayah pesisir dan pegunungan yang menghadap Laut Jepang, seperti melansir Xinhua pada Minggu (9/2/2025).
Akumulasi salju meningkat secara signifikan, menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari.
Intensitas hujan salju telah berkurang di Jepang bagian barat serta wilayah Kanto-Koshin.
Namun, salju ringan hingga sedang masih diperkirakan turun di wilayah utara dan timur, terutama di sisi Laut Jepang.
Berdasarkan laporan NHK, dalam enam jam terakhir pada siang hari, Kota Minakami di Prefektur Gunma tertutup salju setebal 16 cm.
Sementara itu, Desa Hinoemata di Prefektur Fukushima mengalami penumpukan salju hingga 15 cm.
Badan Meteorologi Jepang memperkirakan salju tambahan akan turun hingga Senin pagi (10/2/2025), disertai angin kencang dan gelombang tinggi, terutama di Jepang bagian utara dan timur.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi jalan licin, badai salju, longsoran salju, pemadaman listrik akibat akumulasi salju, serta bahaya di daerah pesisir akibat gelombang tinggi.
Baca juga:
Salju tebal dapat menyebabkan gangguan lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan, sehingga persiapan sangat diperlukan.
Salah satu langkah utama adalah selalu memantau informasi cuaca terbaru.
Jika salju diprediksi turun deras, penting untuk menyiapkan stok air, makanan, dan bahan bakar seperti minyak tanah untuk mengantisipasi kondisi darurat.
Bagi penderita penyakit kronis, memastikan ketersediaan obat-obatan sangat penting agar tidak mengalami kendala saat akses keluar rumah terbatas.
Siapkan pemanas sekali pakai, baterai cadangan, senter, dan radio portabel untuk menghadapi kemungkinan pemadaman listrik.
Selain itu, pipa air sebaiknya dibungkus dengan handuk atau kain agar tidak membeku.
Saat salju mulai turun, sebaiknya tetap di dalam rumah kecuali ada keperluan mendesak. Jika harus keluar, disarankan untuk pulang lebih awal.
Membersihkan salju secara berkala sebelum menumpuk terlalu tebal juga dapat membantu mencegah kesulitan akses di sekitar rumah.
Berjalan di jalan yang tertutup salju bisa menjadi tantangan tersendiri.
Gunakan sepatu boots dengan sol anti-selip dan luangkan waktu lebih banyak saat bepergian untuk mengurangi risiko tergelincir.
Sarung tangan juga disarankan agar tangan tetap hangat dan lebih mudah dikeluarkan saat dibutuhkan.
Ketika berjalan, jangan berlari dan usahakan untuk melangkah dengan langkah kecil serta stabil.
Tumit dan ujung kaki sebaiknya menyentuh tanah secara bersamaan untuk menjaga keseimbangan.
Selain itu, hindari berjalan di bawah atap rumah karena ada risiko salju jatuh, serta waspada terhadap selokan atau parit yang tertutup salju.
Jika memungkinkan, hindari area yang sudah membeku karena permukaannya lebih licin dibandingkan salju biasa.
Mengemudi saat salju turun membutuhkan persiapan khusus. Ban biasa tidak cukup aman untuk kondisi bersalju, sehingga disarankan menggunakan ban salju atau rantai ban.
Saat berkendara, hindari perubahan jalur secara tiba-tiba dan pengereman mendadak untuk mengurangi risiko tergelincir.
Menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan juga penting untuk menghindari tabrakan jika terjadi pengereman mendadak.
Sebelum memulai perjalanan, bersihkan salju yang menumpuk di atap mobil, karena dapat jatuh ke kaca depan saat pengereman dan menghalangi pandangan.
Selain itu, gunakan cairan pembersih kaca khusus musim dingin agar tidak membeku.
Peralatan seperti rantai ban, dongkrak, dan kabel jumper sebaiknya selalu dibawa untuk menghadapi kemungkinan kendaraan terjebak atau aki mati.
Jika terjebak dalam kondisi darurat, selimut di dalam mobil bisa menjadi perlengkapan cadangan yang berguna.
Salju lebat dapat membawa tantangan besar, tetapi dengan persiapan yang tepat, dampaknya bisa diminimalkan.
Tetap waspada dan selalu utamakan keselamatan dalam setiap perjalanan.
Sumber:
View this post on Instagram