Ehomaki (恵方巻) adalah salah satu tradisi yang paling dinanti saat Setsubun, festival di Jepang yang menandai peralihan dari musim dingin ke musim semi.
Sushi gulung ini bukan sekadar makanan lezat, melainkan juga simbol keberuntungan dan bagian menarik dari budaya Jepang.
Mari kita bahas sejarah, kebiasaan, dan fakta unik di balik tradisi ehomaki!
Ehomaki berarti "gulungan arah keberuntungan" berupa sushi gulung tebal berisi berbagai bahan.
Isian klasiknya termasuk tamago (telur dadar manis), mentimun, jamur shiitake, kanpyou (irisan labu kering), serta seafood seperti belut atau udang.
Salah satu keunikan ehomaki adalah gulungannya dibiarkan utuh, tanpa dipotong, sebagai simbol keberuntungan dan kesejahteraan yang terus mengalir tanpa terputus.
Saat Setsubun, orang Jepang makan ehomaki sambil menghadap "arah keberuntungan" (恵方/eho), yang berubah setiap tahun berdasarkan zodiak China.
Tradisi ini dilakukan dalam keheningan karena berbicara saat makan dipercaya bisa menghilangkan keberuntungan.
Baca juga:
Menghadap Arah Keberuntungan
Setiap tahun, arah keberuntungan berubah sesuai zodiak China, seperti timur laut atau barat daya. Arah ini biasanya diumumkan di media sebelum Setsubun.
Makan dalam Keheningan
Menikmati ehomaki tanpa berbicara dipercaya bisa membantu kita fokus pada harapan untuk tahun ini dan menjaga keberuntungan tetap utuh.
Jangan Potong Gulungan
Memotong sushi gulung dianggap bisa memutus aliran keberuntungan, jadi harus dimakan utuh dari awal hingga akhir.