Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Budaya Customer-Centric Perusahaan di Jepang, Utamakan Pelanggan dengan Pendekatan Berbeda

Kompas.com - 24/01/2025, 20:13 WIB

Budaya kerja di Jepang dikenal dengan prinsip customer-centric yang kuat. Hal ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi diterapkan dalam berbagai aspek operasional.

Aya, WNI yang kerja di Prefektur Ibaraki, berbagi pengalamannya tentang bagaimana perusahaan Jepang menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama.

"Aku kan kerja di perusahaan manufaktur yang pelanggannya itu dari dalam negeri (Jepang) dan luar negeri ya," kata Aya kepada Ohayo Jepang, Minggu (19/1/2025).

Pelanggan harus diutamakan tapi ada beberapa penanganannya yang sedikit berbeda antara pasar domestik dan internasional. 

Hal ini terlihat dari cara mereka menangani keluhan pelanggan pasar domestik. 

"Kalau ada keluhan dari pelanggan pasar domestik, bosku yang langsung turun tangan. Bukan karyawan lain. Beliau akan meminta maaf berkali-kali dulu," ujar pekerja bidang marketing ini.

Tidak hanya melalui telepon, bosnya juga bersedia mendatangi kantor pelanggan untuk meminta maaf secara formal.

Komplain sekecil apa pun bisa jadi hal besar yang harus diselesaikan dengan cara yang sangat formal.

Sementara itu, bila ada keluhan dari pelanggan internasional, bos Aya akan meminta maaf kemudian langsung ke solusi.

“Kalau pelanggan luar negeri, seperti dari Singapura, lebih santai. Permintaan maaf dan solusinya lebih langsung ke intinya,” katanya.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.