Powered by
Mie Prefektur di wilayah Chubu menawarkan keindahan alam, kekayaan sejarah, dan kuliner yang menggugah selera.
Yuk, kita bahas lebih dalam tentang daya tarik Mie Prefektur, mulai dari tempat wisata, makanan khas, hingga cara aksesnya dari Indonesia.
Sebagai pusat spiritual Shinto di Jepang, Ise Jingu adalah tempat suci yang banyak dikunjungi oleh peziarah dari seluruh negeri.
Kompleks ini terdiri dari dua kuil utama, yaitu Naiku (Inner Shrine) dan Geku (Outer Shrine).
Setelah berkunjung ke kuil, jangan lupa mampir ke Okage Yokocho, sebuah jalan tradisional tempat kamu bisa menikmati makanan lokal dan belanja suvenir khas.
Toba Aquarium, tempat wisata di Prefektur Mie, Jepang.
Salah satu akuarium terbesar di Jepang, Toba Aquarium memiliki lebih dari 1.200 spesies laut.
Mulai dari duyung, penguin, hingga pertunjukan singa laut, semuanya bisa kamu nikmati di sini.
Selain itu, pemandangan Teluk Toba yang indah juga akan melengkapi pengalaman kamu.
Kumano Kodo adalah jalur peziarahan kuno di Prefektur Mie, Jepang.
Terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Kumano Kodo adalah jalur peziarahan kuno yang memadukan keindahan alam dan sejarah Jepang.
Jalur Iseji cocok untuk pemula, memungkinkan kamu menikmati forest bathing sambil merasakan budaya tradisional Jepang.
Baca juga:
Daging wagyu matsusaka khas Prefektur Mie, Jepang.
Dikenal sebagai salah satu daging wagyu premium di dunia, Matsusaka Beef memiliki tekstur lembut dan kaya rasa.
Kamu bisa menikmatinya dalam bentuk yakiniku atau steak yang menggugah selera.
Udon khas Prefektur Mie, Jepang.
Ise Udon adalah mi tebal dan lembut khas Mie Prefektur yang disajikan dengan saus kental yang kaya rasa.
Walaupun terlihat sederhana, cita rasa yang ditawarkan benar-benar memuaskan.
Tekone sushi khas Prefektur Mie, Jepang.
Hidangan tradisional ini terdiri dari irisan ikan segar yang direndam dalam saus berbasis kecap. Kemudian, dicampur dengan nasi beraroma cuka.
Setiap suapan menghadirkan rasa segar yang khas.
Prefektur Mie punya banyak acara menarik sepanjang tahun. Salah satunya adalah Ise Matsuri yang diadakan setiap Oktober.
Festival ini menampilkan arak-arakan tradisional dengan dekorasi megah, serta makanan lokal nan lezat.
Kalau kamu berkunjung di musim panas, ada Kumano Fireworks Festival yang menampilkan kembang api spektakuler, menciptakan suasana malam memukau.
Prefektur Mie punya sektor ekonomi yang beragam, mulai dari pertanian, perikanan, hingga manufaktur.
Salah satu industri yang paling terkenal adalah budi daya mutiara di Kota Toba, yang diakui sebagai tempat kelahiran industri mutiara di Jepang.
Selain itu, Mie juga menjadi pusat produksi suku cadang otomotif dan perangkat elektronik yang penting bagi Jepang.
Kamu bisa terbang ke bandara utama Jepang seperti Narita, Haneda, atau Kansai International Airport untuk mencapai Mie Prefektur dari Indonesia.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan kereta atau bus.
Kansai International Airport adalah pilihan yang praktis, dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam ke pusat Mie.
Alternatif lainnya, melalui Chubu Centrair International Airport di Nagoya, yang lebih dekat dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam.
Prefektur Mie adalah destinasi yang menggabungkan keindahan alam, sejarah yang kaya, dan makanan khas yang menggugah selera.
Dari kuil suci hingga festival meriah, semuanya bisa memberikan pengalaman tak terlupakan.
Jadi, kalau kamu sedang merencanakan liburan ke Jepang, jangan lupa masukkan Prefektur Mie ke dalam daftar tujuan kamu.
Selamat menikmati pesona Mie Prefektur dan sampai jumpa di sana!
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Januari 2025)
View this post on Instagram
