Widy mengingat hari pertamanya di Jepang yang penuh kejutan, tetapi dia bisa menghadapinya dengan tenang.
"Bagi saya, pengalaman itu agak mengejutkan, tapi tidak membuat saya terlalu takut. Tantangan terbesar adalah berbelanja, membayar barang, dan mencari jalan di sekitar area," jelas Widy.
"Hal lain yang juga mengejutkan adalah perbedaan alat elektronik. Semua alat ditulis dalam kanji yang tidak bisa saya baca, jadi agak sulit. Tapi untungnya, hal-hal seperti toilet dan remote heater memiliki warna atau gambar yang membantu saya mengerti cara penggunaannya," papar Widy.
Meski menghadapi tantangan dan kejutan, Widy tetap tenang dan yakin bahwa dia bisa menyesuaikan diri dengan segala rintangan kecil yang datang.
Baca juga:
Saat pertama kali tiba, Widy tidak langsung terjun ke dunia kerja. Dia lebih dulu menghabiskan waktu di pusat pelatihan di Osaka.
Tempat dia merasakan beberapa sensasi baru, kejutan kecil, sekaligus momen menyenangkan.
"Begitu tiba, saya dibawa ke pusat pelatihan di Osaka. Rasanya tidak terlalu berat, meskipun ada beberapa hal yang mengejutkan. Semua orang sangat ramah," ujar Widy.
"Namun, hal paling menyulitkan menurut saya adalah saat harus berbagi Wi-Fi dengan banyak orang. Wi-Fi-nya lambat karena banyak yang menggunakannya, tapi kemudian kami diberi pilihan untuk mendapatkan kartu SIM sendiri, dan itu cukup menyenangkan," kenang Widy tentang ketidaknyamanan kecil saat tinggal di ruang bersama.
Dia juga menceritakan kejadian lucu selama hari-harinya awalnya di Jepang.
"Hal lucu lainnya adalah pemanas. Waktu pertama kali sampai, pemanasnya tidak bekerja, dan saya bingung kenapa. Saya tidak mengerti kenapa rasanya sangat dingin," tambah Widy sambil tertawa.