Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Jepang biasanya suka ke Golden Route seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Gunung Fuji.
Nah, kalau sudah pernah ke semua tempat wisata itu, coba sesekali melipir ke Hokkaido. Bukan bermain ski, kali ini yuk kita susuri kota pelabuhan Rausu.
Kota ini berlokasi di Semenanjung Shiretoko, salah satu situs Warisan Alam Dunia UNESCO Jepang.
Melansir AFPBB News via kantor berita AFP pada Selasa (17/12/2024), jalanan pesisir di Rausu sepanjang 25 kilometer ini landai sehingga cocok disusuri naik sepeda.
Bahkan, tersedia juga sepeda listrik bagi yang membutuhkan.
Pasar ikan di Pelabuhan Rausu menjadi destinasi utama pada city tour naik sepeda ini.
Begitu masuk ke dalam, kamu bakal mendengar suara pasar yang sibuk.
Nelayan menurunkan peti yang penuh hasil tangkapan pagi sampai lelang bergema di udara. Kamu pun bisa mencium bau laut yang khas.
Di tengah pemandangan ramai ini, berbagai macam ikan, gurita, dan kerang ditata untuk para pelanggan yang bersemangat.
Hanya terbuka untuk nelayan dan pembeli profesional, pasar ini adalah dunia tersendiri.
Dengan bantuan pemandu, kamu akan dapat memahami aktivitas yang ramai ini. Jangan ragu untuk bertanya daripada menyesal.
Pengalaman seperti ini bisa menjadi kesempatan langka dan tak terlupakan.
Baca juga:
Memancing merupakan jantung kehidupan di Rausu, termasuk bahan laut salah satunya rumput laut.
Di sinilah kamu bisa melihat pembuatan kombu dari sang ahli bernama Risa Kase yang dijuluki "ratu kombu".
Risa akan berbagi proses rumit dalam memanen dan menyiapkan kombu Rausu, rumput laut berharga yang penting untuk masakan Jepang.
Kombu Rausu dipanen manual dengan tangan dalam kondisi sulit.
Jenis kombu ini langka dan sangat dihargai karena kualitasnya baik dan kandungan asam glutamat tinggi, rahasia di balik rasa umami pada kombu.
Umami merupakan rasa kelima Jepang yang terkenal sangat penting dalam masakan Jepang.
Setiap langkah dilakukan dengan cermat: memanen, mengeringkan, memotong, memilih, dan mengemas kombu untuk diekspor.
Dengan restu para nelayan, dia mengungkap setiap rahasia yang mereka simpan.
Menurut Risa, nelayan kombu harus memakai topeng khusus.
“Ini adalah topeng dengan pengikat setinggi mulut yang harus dijepit dengan gigi sehingga memungkinkan nelayan mengintip ke dalam air dari perahunya. Topeng ini membuat kedua tangan bebas untuk memotong dan mengumpulkan kombu,” jelas Risa.
View this post on Instagram