Media sosial memiliki peran unik dalam budaya kerja Jepang, termasuk mencerminkan nilai-nilai, etika, dan norma profesional di negara tersebut.
Meskipun media sosial dapat mendekatkan kita satu sama lain, berikut adalah beberapa poin penting tentang bagaimana digunakan di Jepang dalam kaitannya dengan pekerjaan:
Para profesional di Jepang cenderung menjaga batas yang jelas antara kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Umumnya, karyawan menghindari menghubungkan diri dengan rekan kerja atau atasan di platform media sosial pribadi seperti Facebook atau Instagram.
Pekerja di Jepang umumnya berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan di media sosial.
Mereka menghindari membagikan opini kontroversial atau hal-hal yang dapat mencerminkan citra buruk terhadap perusahaan atau diri mereka sendiri.
Berbagi foto dengan rekan kerja juga biasanya dihindari tanpa izin sebelumnya.
Selain itu, karyawan berusaha menjaga citra positif, karena postingan yang tidak pantas dapat merusak reputasi atau bahkan menyebabkan tindakan disipliner.
Banyak perusahaan di Jepang memiliki kebijakan ketat terkait media sosial.
Karyawan sering diberi instruksi untuk tidak mengungkapkan informasi sensitif perusahaan atau memposting apa pun yang dapat merugikan reputasi perusahaan.