Orang Jepang merayakan Ii Furo no Hi (Hari Mandi yang Baik) setiap 26 November, tradisi unik yang menonjolkan kegembiraan sederhana dan manfaat kesehatan dari mandi air hangat.
Tanggal tersebut ditetapkan oleh Japan Bath Additives Industry Association yang berasal dari permainan kata pada angka 11 (ii, yang berarti "baik"), 2 (fu), dan 6 (ro), yang jika digabungkan berarti "mandi yang baik."
Suhu akhir November cukup dingin sehingga Hari Mandi yang Baik mendorong orang untuk menikmati mandi air hangat sebagai cara untuk bersantai, menghilangkan stres, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Acara ini juga mempromosikan penggunaan garam mandi dan produk mandi lainnya.
Hal ini menjadikannya waktu yang ideal bagi perusahaan untuk terlibat dengan pelanggan melalui kampanye dan promosi khusus.
Tahun ini, Japan Bath Additives Industry Association dan Japan Soap and Detergent Industry Association baru-baru ini menyelenggarakan sebuah kampanye.
Peserta yang menjawab kuis dengan benar dapat memenangkan hadiah menarik termasuk kartu hadiah senilai 20.000 yen, set garam mandi dan sabun mewah, serta koleksi sampel untuk ratusan pemenang yang beruntung.
Melansir NHK News pada Selasa (26/11/2024), meskipun Hari Mandi Baik begitu digemari tetapi pemandian umum tradisional Jepang yang dikenal sebagai sento, menghadapi berbagai tantangan.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, jumlah sento terus menurun.
Pada 1970-an, jumlah sento lebih dari 16.000, tetapi menjadi hanya 2.847 pada 2023.
Tokyo memiliki 444 pemandian pada Desember 2023, karena penurunan jumlah pengguna, fasilitas yang menua, dan banyak operator yang tutup.
Jumlah pemandian yang ada telah berkurang sebanyak 262 dalam satu dekade terakhir.
Penurunan ini didorong oleh berbagai faktor seperti fasilitas yang menua, meningkatnya biaya operasional, dan berkurangnya basis pelanggan.
Asosiasi Pemandian Tokyo meluncurkan Kursus Pelatihan Operator Sento pada 2021 untuk mengatasi hal tersebut.
Kursus tersebut mengajarkan keterampilan penting kepada calon operator, seperti pembersihan, pengoperasian boiler, dan manajemen keuangan.
Para lulusan memiliki kesempatan untuk melihat dan mengelola properti pemandian umum sewaan.
Bahkan, beberapa di antara mereka berhasil menghidupkan kembali sento mereka sendiri.
Baca juga: Orang Jepang Rindu Sento, Ilustrator Jepang Ini Hadirkan Sento Online
Beberapa pemandian umum mempunyai cara kreatif tetap relevan dengan zaman, memadukan nostalgia dengan daya tarik modern.
Misalnya, satu sento di Tokyo merenovasi kafe bergaya retro di sebelahnya untuk menarik pelanggan yang lebih muda.
Kafe tersebut mempertahankan pesona vintage-nya sambil menawarkan berbagai menu yang layak diunggah di media sosial.
Misalnya saja soda krim warna-warni yang disajikan dalam mangkuk kaca besar dan jeli biru cerah dengan krim kocok di atasnya.
Perpaduan cerdas antara tradisi dan tren ini telah meningkatkan jumlah pengunjung harian pemandian umum sebesar 20 persen, kini didatangi sekitar 200 pelanggan per hari.
Hari Mandi Baik lebih dari sekadar perayaan relaksasi melainkan pengingat tentang budaya mandi Jepang yang kaya dan pentingnya melestarikannya.
Baik melalui program pelatihan, renovasi kreatif, atau keterlibatan masyarakat, upaya untuk menjaga sento tetap hidup memastikan bahwa tradisi yang dicintai ini terus menghadirkan kenyamanan dan hubungan bagi generasi mendatang.
Baca juga: Budaya Onsen Jepang, Berendam di Pemandian Air Panas Saat Musim Gugur
Sumber: