Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Atasi Pembajakan Manga dan Anime, Jepang Akan Pakai AI

Kompas.com - 03/12/2024, 22:47 WIB

Jepang berencana menggunakan AI untuk mengawasi situs web pembajakan anime dan manga yang mengakibatkan kerugian miliaran dolar setiap tahun, seperti melansir kantor berita AFP pada Selasa (3/11/2024).

Setidaknya ada 1.000 situs web yang menawarkan unduhan gratis konten Jepang secara ilegal.

Sebagian besar adalah novel grafis manga yang terkenal di dunia, menurut klaim sekelompok penerbit domestik awal tahun ini.

Berdasarkan skema percontohan senilai 300 juta yen yang diusulkan oleh badan kebudayaan Tokyo, AI akan menjelajahi web untuk mencari situs pembajakan manga dan anime menggunakan sistem deteksi gambar dan teks.

"Pemegang hak cipta menghabiskan banyak sumber daya manusia untuk mendeteksi konten bajakan online secara manual," kata pejabat badan kebudayaan Keiko Momii kepada AFP pada Selasa (3/11/2024).

Namun, moderator manusia hampir tidak dapat mengimbangi konten ilegal yang terus menyebar, kata badan tersebut dalam dokumen tertulis.

Inisiatif tersebut ditampilkan dalam permintaan anggaran tambahan badan tersebut untuk tahun fiskal ini yang berakhir pada Maret.

Hal ini terinspirasi oleh proyek serupa di Korea Selatan. Jika berhasil, dapat juga diterapkan pada film dan musik lain yang dibagikan secara ilegal.

Baca juga: Penggemar Dragon Ball Merapat! Bakal Rilis Video Game dan Anime Terbaru

Action figure Luigi, Yoshi, dan Super Mario.
Action figure Luigi, Yoshi, dan Super Mario.

Jepang, tempat lahirnya komik dan kartun epik seperti "Dragon Ball" dan waralaba gim dari "Super Mario" hingga "Final Fantasy", melihat industri kreatif sebagai pendorong pertumbuhan yang setara dengan baja dan semikonduktor.

Dalam revisi strategi "Cool Japan" yang dirilis pada Juni, pemerintah Jepang mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk meningkatkan ekspor aset budaya ini menjadi 20 triliun yen pada 2033.

Sekitar 70 persen situs pembajakan yang menawarkan konten Jepang beroperasi dalam bahasa asing termasuk Inggris, Mandarin, dan Vietnam, kata penerbit Jepang.

Pada 2022, sektor gim, anime, dan manga Jepang meraup 4,7 triliun yen dari luar negeri, mendekati ekspor microchip sebesar 5,7 triliun yen.

Baca juga: Jepang Targetkan Ekspor Video Game sampai Anime dengan Nilai Capai Rp 2.119 Triliun


 

Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.