Ia mengambil alih tugas rumah tangga sementara keluarganya berjuang secara finansial.
"Ketika saya membesarkan anak-anak saya, masyarakat Jepang masih dalam masa yang sulit," katanya pada ulang tahunnya yang ke-100 dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran.
"Saya ingat dengan rasa syukur yang mendalam betapa banyak orang, termasuk suami saya, selalu mendukung saya," sang putri menambahkan.
Sementara itu, Pangeran Mikasa meninggal pada usia 100 tahun. Ketiga putra Putri Mikasa juga meninggal dunia sebelumnya.
Aturan suksesi khusus laki-laki berarti bahwa wanita kerajaan Jepang tidak dapat naik takhta dan harus melepaskan status kekaisaran mereka jika mereka menikah di luar keluarga.
Putri Mikasa memiliki 3 cucu perempuan yang tetap bergelar putri, termasuk Akiko.
Meninggalnya wanita berusia 101 tahun itu menyusul laporan sejak awal November bahwa kondisinya mulai memburuk.
Keponakan Kaisar Naruhito yang berusia 18 tahun, Pangeran Hisahito, adalah satu-satunya pewaris takhta muda.
Putri Naruhito, Putri Aiko, dilarang naik takhta berdasarkan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran, yang berlaku sejak 1947.
Baca juga: Istana Kekaisaran Dibuka untuk Masyarakat Melihat Bunga Sakura
View this post on Instagram