Padi japonica mempunyai kadar amilosa rendah sekitar 12-15 dengan amilopektin tinggi, seperti mengutip buku "Mengenal Beras Medium Sebagai Beras yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat" (2020) karya Pusat Data Dan Analisa Tempo terbitan Tempo Publishing.
Menambahkan dari buku "Ensiklopedi Makanan dan Gizi: Makanan Pokok Nasi dan Gandum" (2021) karya R. Toto Sugiarto dkk terbitan Hikam Pustaka, kandungan amilosa rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket.
Berbeda dengan padi indica dengan kadar amilosa sekitar 20 persen.
Nasi dari beras dengan kadar amilosa tinggi memiliki pengembangan volume yang kecil dan tidak mudah pecah, nasi kering, kurang empuk, dan keras bila dingin.
Makin tinggi kadar amilosa dalam beras, teksur nasi makin keras dan pera.
Baca juga: Kenapa Nasi Jepang Enak dan Pulen?
Warna beras jepang umumnya lebih putih daripada beras di Indonesia yang cenderung buram.
Harga beras jepang cenderung lebih mahal daripada beras lokal Indonesia.
Harga beras lokal mulai dari Rp 12.000-an per kilogram, sedangkan harga beras jepang mulai dari Rp 20.000-an per kilogram.