Konon, seni melukis sawah berasal dari sebuah tempat bernama Desa Inakadate di Prefektur Aomori.
Ide untuk mengekspresikan seni menggunakan tanaman padi berwarna berbeda muncul dari kegiatan kelas sekolah dasar.
Para siswa bereksperimen menanam padi dengan berbagai warna.
Tiga jenis padi dengan warna berbeda ditanam untuk menggambar sebuah gunung di Prefektur Aomori yang dimulai pada 1993.
Sejak saat itu, seni melukis sawah dilakukan setiap tahun.
Seni melukis sawah kini menyebar ke berbagai daerah di seluruh Jepang.
Jumlah varietas dan warna padi yang digunakan meningkat, sehingga memungkinkan terciptanya karya seni yang lebih besar dan lebih rumit.
Teknologi telah berkembang sehingga desain lukisan sawah dibuat menggunakan komputer.
Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa seni tersebut tidak tampak terdistorsi bahkan saat dilihat dari ketinggian.
Penanaman padi menurut cetak biru ini telah ditetapkan melalui penelitian selama bertahun-tahun.