Mereka mempertimbangkan berbagai festival lain seperti Bon Odori atau Mikoshi (tandu keagamaan yang biasa digunakan oleh agama Shinto yang dipercaya sebagai kendaraan dewa di Jepang) untuk menciptakan festival baru.
Namun, keterbatasan ruang dan anggaran membuat mereka tidak dapat membuat panggung atau membeli mikoshi.
Suatu hari, mereka mendengar tentang tarian parade di jalanan Tokushima dan memutuskan untuk mengadopsi Awa Odori.
Meskipun mereka belum pernah melihatnya, mereka meminta bantuan dari ahli tari tradisional Jepang.
Meskipun mereka tidak yakin dengan metode yang diajarkan, debut mereka pada 1957 dengan nama Koenji Silly Dance (Koenji Baka Odori) berhasil, dan mereka terus belajar dari Tokushima.
Baca juga: Tarian Awa Odori, Salah Satu Festival Musim Panas Terbesar di Jepang
Sejak diluncurkan, Awa Odori di Koenji telah berkembang pesat.
Festival ini mendapatkan dukungan dari komunitas lokal dan pelatihan di Tokushima.
Sejak 2015, festival ini juga mengadakan pertunjukan di Taiwan setiap tahun.
Meskipun sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, festival ini kembali diadakan pada tahun 2023 dan akan memasuki tahun ke-68 pada 2024.