Hari ini, saya ingin berbagi pengalaman melihat bunga sakura di Jepang dan musim sakura pertama saya.
Saat membahas aspek terkenal Jepang, bunga sakura atau sakura selalu disebutkan.
Sakura adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang; sering muncul dalam anime, lagu, film, dan drama.
Keindahan dan keunikan sakura menarik banyak orang untuk mengunjungi Jepang saat musim sakura.
Bagi saya, citra kuat sakura berasal dari film "5 Centimeters per Second" karya Makoto Shinkai.
Kalimat terkenal, "Hei, mereka bilang itu 5 sentimeter per detik, kecepatan jatuhnya bunga sakura," (Makoto Shinkai), meninggalkan kesan mendalam pada saya.
Selain itu, saya menyukai lagu "Yumemigusa" oleh Blue Encount.
Lirik lagunya "Sakura mau, ano hi ni kaeri" yang ditulis oleh Tanabe Shunichi (田邊駿一)(Tarian bunga sakura, kembali ke hari itu), yang mengingatkan saya pada musim sakura.
Baca juga: Menikmati Indahnya Sakura Sambil Belajar Sejarah di Kastil Shiroishi-jo Jepang
Musim sakura dan rencanaku
Musim sakura biasanya berlangsung dari akhir Maret hingga pertengahan April. Tahun ini, bunga sakura di Tokyo diprediksi akan mekar pada 23 Maret.
Saya berencana tiba di Jepang pada 25 Maret, jadi saya mencari tahu terlebih dahulu tempat-tempat sakura terkenal dan waktu terbaik untuk melihatnya.
Sebelum orientasi karyawan baru dimulai, saya membuat rencana untuk melihat bunga sakura.
Namun, bunga sakura tahun ini mekar lebih lambat dari perkiraan karena cuaca dingin.
Meskipun musim dingin lebih hangat dari biasanya, suhu awal musim semi lebih rendah dibandingkan tahun lalu, dan cuaca tetap dingin ketika kami tiba.
Alhasil, seminggu setelah kami tiba, bunga sakura belum juga mekar.
Baca juga: Menikmati Sakura di 3 Pulau Terindah di Jepang
Mekarnya sakura dan penemuan tak terduga
Pada 1 April, setelah orientasi karyawan baru, saya melihat bunga sakura di kota untuk pertama kalinya.
Namun, warnanya putih, berbeda dari yang saya bayangkan. Saya bertanya-tanya apakah varietasnya berbeda.
Pada 5 April, saya pergi bersama teman-teman ke tempat sakura yang terkenal, Sakura-zaka di Shibuya.
Di sana, saya melihat bunga sakura berwarna merah muda dan ungu yang saya bayangkan dan sungguh luar biasa indahnya.
Saya berencana mengunjungi Shinjuku Gyoen pada akhir pekan untuk melihat mekarnya bunga sakura secara penuh, tetapi perlu reservasi untuk akhir pekan selama musim sakura.
Jadi, pada 6 April, saya pergi ke Taman Asukayama di dekatnya. Bunga sakura juga bermekaran di sana, tapi warnanya masih putih.
Kurang puas, keesokan harinya saya mengunjungi Taman Yoyogi, tetapi bunga sakuranya juga berwarna putih. Perbedaan warna ini membuat saya sedikit kecewa.
Baca juga: Rekomendasi Hanami di Osaka Jepang, Ada Terowongan Sakura
Sakura mekar penuh dan sebuah pembelajaran
Akhir pekan berikutnya, saya kembali ke Taman Asukayama dan terkejut melihat bunga sakura berwarna merah muda.
Awalnya saya mengira bunga sakura berubah dari putih menjadi merah muda saat mekar penuh.
Namun, saya mengetahui bahwa ada banyak jenis bunga sakura dengan warna yang berkisar dari putih hingga merah muda.
Kesimpulannya, penting mempertimbangkan prediksi mekarnya bunga sakura pasa musim sebelulmnya dan juga dampak cuaca untuk menikmati musim sakura sepenuhnya.
Prediksi tahun ini tidak akurat karena pola cuaca yang mempengaruhi mekarnya bunga sakura.
Efektif membuat banyak turis asing meninggalkan Jepang tanpa melihat mekarnya bunga secara utuh, menurut apa yang saya temukan di internet.
Terkadang semuanya bergantung pada keberuntungan. Berharap dan berdoa saja semoga mekar penuh akan tiba saat kamu berkunjung ke Jepang.
Apalagi tidak perlu mengunjungi tempat-tempat terkenal untuk menikmati bunga Sakura.
Terutama karena tempat ini akan lebih ramai dibandingkan dengan taman setempat dan tempat sakura.
Taman lokal dan tempat sakura di dekatnya juga sama menyenangkannya.
Saya sering berjalan-jalan di tepi sungai atau tempat sepi di dekat rumah saat musim sakura, piknik sambil menikmati bunga sakura.
Misalnya saja tepian sungai Arakawa yang sederhana tetapi cukup menjadi tempat menikmati sakura.
Baca juga: Lokasi Hanami di Kota Oyama, Bisa Lihat Sakura Dihias Lampu
Ulasan di atas disampaikan oleh Hoshimachi Yozora, orang Indonesia yang bekerja di Tokyo. Dia suka menonton anime, bermain game, dan menjelajahi tempat-tempat kurang dikenal di Tokyo, terutama lokasi-lokasi yang ditampilkan dalam anime.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juli 2024)