Tokyo, ibu kota Jepang yang padat penduduk, sering dibilang sebagai kota teraman di dunia.
Keamanan Tokyo terbuki dari berbagai indikator salah satunya hasil survei dari Safe Cities Index 2021 yang diselenggarakan oleh The Economist Intelligence Unit.
Disebutkan bahwa Tokyo termasuk dalam 5 besar kota paling aman di dunia dengan nilai 80. Berbeda tipis dengan kota teraman nomor satu, Copenhagen, dengan nilai 82,4.
Selain itu, tingkat keamanan dan keselamatan Tokyo yang tinggi juga terlihat dari kebiasaan warga setempat.
Salah satu contoh paling terlihat adalah anak-anak sekolah dasar berani naik transportasi umum sendirian. Hal yang tidak biasa ditemui di Indonesia.
Salah satu karyawan di Xymax yang berasal dari Indonesia pun menyadari perbedaan antara Tokyo dan Jakarta dalam hal keselamatan ketika melihat anak-anak kecil bepergian sendirian naik metro.
“Tinggal di Tokyo selama sebulan, saya menyadari betapa luar biasa kemandirian masyarakat Jepang, khususnya anak-anak sekolah dasar yang percaya diri naik kereta sendirian tanpa pengawasan orang dewasa. Menyaksikan kejadian sehari-hari ini membuat saya kagum dengan keselamatan dan keamanan yang ditawarkan Tokyo. Pemandangan anak-anak kecil yang menavigasi sistem transportasi umum kota secara mandiri merupakan bukti keamanan dan keandalan Tokyo sebagai sebuah kota," ungkap karyawan itu.
Menurutnya, hal itu berbanding terbalik dengan pengalaman di Jakarta. Ia sangat jarang melihat anak-anak usia sekolah dasar dan menengah naik angkutan umum tanpa didampingi oleh orang dewasa.
Di Jakarta, moda transportasi anak sekolah yang umum adalah melalui layanan kendaraan online atau dijemput oleh orang tua atau sopir pribadi.
Penggunaan transportasi umum oleh anak-anak di Jakarta telah menurun selama bertahun-tahun karena kondisi sistem transportasi umum yang sebelumnya buruk.
Ia menambahkan, meskipun kini terdapat bus sekolah yang disediakan pemerintah, rutenya terbatas dan aksesibilitasnya tidak seluas sistem transportasi umum di Tokyo.
Baca juga: Update Cuaca di Wilayah Kanto Jepang, Ada Tokyo dan Chiba
Anak Kecil Jepang Mandiri, Naik Transportasi Umum Sendiri
Tidak jarang kita melihat anak-anak kecil, beberapa di antaranya berusia enam atau tujuh tahun, naik kereta dan bus sendirian di Tokyo.
Fenomena ini merupakan bukti keselamatan kota dan kepercayaan orang tua terhadap sistem transportasi umum.
Budaya Jepang sangat menekankan pengajaran kemandirian kepada anak-anak sejak usia muda. Lingkungan Tokyo yang aman mendukung praktik ini.
Anak-anak di Tokyo sering terlihat mengenakan topi berwarna cerah atau membawa tas punggung yang khas, sehingga mudah dikenali oleh penumpang lain dan staf stasiun.
Sifat masyarakat Jepang yang berorientasi pada komunitas berarti bahwa orang dewasa pada umumnya waspada dan bersedia membantu anak-anak jika diperlukan.
Selain itu, kehadiran kamera keamanan, petugas stasiun, dan sistem transportasi umum yang terorganisir dengan baik semakin menjamin keselamatan para komuter muda ini.
Baca juga: Unik, Ada Festival Anak Berusia 7-5-3 Tahun di Jepang
Kondisi yang Kontras dengan Jakarta
Jika dibandingkan dengan Jakarta, ibu kota Indonesia, perbedaannya sangat mencolok.
Hampir tidak pernah ada anak kecil yang bepergian sendirian dengan transportasi umum di Jakarta.
Sistem transportasi umum di kota ini, meskipun mengalami kemajuan, masih menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya adalah kepadatan yang berlebihan, kemacetan lalu lintas, dan masalah keselamatan.
Para orang tua di Jakarta umumnya lebih berhati-hati dan lebih memilih untuk menemani anak mereka atau mengatur transportasi pribadi.
Kesenjangan antara kedua kota tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Sistem transportasi umum Tokyo terkenal dengan ketepatan waktu, kebersihan, dan efisiensinya.
Jaringan kereta api dan bus yang luas dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua penumpang, termasuk anak kecil.
Sebaliknya, sistem transportasi umum di Jakarta masih berkembang.
Permasalahan seperti jadwal yang tidak konsisten dan jangkauan wilayah yang terbatas membuat sistem ini kurang dapat diandalkan untuk penumpang anak-anak yang bepergian sendirian.
Baca juga: Panduan dan Etika Naik Kereta di Jepang bagi Wisatawan