Situs pendakian resmi tetap menyarankan untuk membawa uang tunai secukupnya, mengingat cuaca ekstrim yang kapan saja bisa datang dan membuat pembayaran elektronik mengalami kendala.
Perlu dicatat bahwa biaya pendakian sebesar 2.000 yen harus dibayar oleh semua pendaki, termasuk mereka yang memiliki reservasi untuk menginap di pondok atau penginapan di gunung di sepanjang Rute Yoshida.
Namun, mereka yang memiliki reservasi pondok gunung dijamin mendapat tempat di jalur tersebut, bahkan tanpa membuat reservasi pendakian.
Meski begitu, situs resminya merekomendasikan pemesanan/pembayaran terlebih dahulu, dengan mengatakan.
“Karena pembayaran telah selesai pada saat reservasi, proses melewati gerbang akan lebih lancar karena ada jalur terpisah bagi mereka yang telah melakukan reservasi sebelumnya, siapa yang akan perlu menunjukkan kode QR mereka untuk konfirmasi,” tulis situs tersebut.
Selain membayar biaya pendakian, pengunjung juga diminta membayar sumbangan sebesar 1.000 yen (Rp 100.000) per orang. Sumbangan ini akan digunakan untuk pengelolaan toilet portable, kebersihan, pertolongan pertama dll.
Sementara biaya pendakian akan digunakan untuk biaya keamanan, pemeliharaan, operasional dan lain-lain.
Baca juga: Melihat Megahnya Gunung Fuji dari Danau Kawaguchiko
Inti dari semua persyaratan, permintaan tersebut adalah pemerintah prefektur Yamanashi menginginkan siapa pun yang mendaki Gunung Fuji melalui Rute Yoshida untuk bermalam di penginapan yang ada di gunung dan membayar biaya tambahan sebesar total 3.000 yen (Rp 300.000) per orang.
Sementara keputusan menutup gerbang mulai jam 4 sore hingga jam 3 pagi dilakukan untuk mencegah pendaki mulai pendakian pada sore hari demi mencapai puncak sebelum fajar dan menyaksikan matahari terbit di pagi hari.
Pemerintah menganggap pendakian malam hari tanpa tidur serta penyesuaian diri dengan ketinggian bisa berbahaya bagi pendaki.
Sumber: