Baca juga : Kimuraya di Ginza, Toko Roti Tertua di Jepang
Mungkin karena batu bata sudah menjadi hal yang sangat biasa di Ginza, orang-orang yang bertanggung jawab dalam memberi nama jalan secara sadar membuat keputusan tidak tertulis untuk tidak menggunakan kata "bata" sebagai nama jalan.
Namun, tabu ini akhirnya hilang, dan pada 2009, jalan di belakang Namiki-dori yang membentang dari Ginza 1 hingga 4-Chome diberi nama "Ginza-Renga-dori" (dalam bahasa Indonesia berarti "Jalan Bata Ginza "). Jalan ini muncul di tengah fase pembangunan kota bata Ginza.
Sejak perubahan nama itu, Ginza-Renga-dori tampak menjadi jalan yang lebih indah dan berkelas.
2. Ginza-Gasuto-dori St. (Ginza 1-4 Chome)
Tahun Penamaan: 1993
Pada tahun fisikal 2004, namanya diubah dari “Kanze-dori (2 chome)”
Ginza-Gasuto-dori, yang berlokasi dari Ginza 3 hingga 4-Chome. Pertama kali didirikan sebagai "shindo" pada periode antara Kebakaran Besar Meireki dan Era Kekaisaran Genroku, yaitu antara 1688 hingga 1704.
Selama periode Edo, banyak jalan baru yang juga dibuat. Nama "Ginza-Gasuto-dori" resmi ditetapkan pada 1993.
Pada saat yang sama, empat replika lentera gas yang telah digunakan di Ginza-dori sejak 1874 dipasang. Uniknya, lentera-lentera ini menggunakan gas asli.
Saat orang-orang menatap nyala api dari lentera-lentera ini, mereka hampir bisa merasakan seolah-olah mereka telah dibawa kembali ke masa Ginza-dori di akhir abad ke-19.