Namun sudut pandang ini sangat populer karena gunung berapi yang megah muncul di belakang salah satu toko serba ada Lawson, yang banyak terdapat di Jepang.
Karena itulah, spot foto ini jadi sangat populer. Sebagian turis non-Jepang lantas memadati trotoar di sebelah Lawson.
Tak hanya itu, turis juga tidak menaati rambu lalu lintas yang ada. Mereka juga tidak mendengarkan imbauan dari penjaga keamanan setempat.
Baca juga : Jelajahi Omishima Jepang, Ada Pohon Berusia 2600 tahun Hingga Menginap di Gedung Sekolah
Belum lagi, tindakan para turis ini sudah mengganggu aktivitas warga setempat. Salah satunya klinik gigi yang ada di seberang Lawson. Para turis kerap memanjat atap klinik untuk mendapatkan foto yang sempurna.
Karena itulah, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menutup pemandangan ini dengan layar yang besar. Hal ini akan terus dilakukan hingga kondisinya membaik
Peningkatan turis di Jepang
Pariwisata ke Jepang meningkat pesat sejak pembatasan perbatasan di era pandemi dicabut, dan beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kedatangan turis.
Namun hal ini tidak diterima secara luas, termasuk di Kyoto dimana penduduk setempat mengeluhkan adanya wisatawan yang senang mengganggu geisha yang berpakaian rapi.
Dan musim panas ini, pendaki yang menggunakan rute paling populer untuk mendaki Gunung Fuji akan dikenakan biaya $13 per pendaki, dengan jumlah yang dibatasi untuk mengurangi kemacetan dan kepadatan.
Sumber: