Siapa tak kenal Gunung Fuji? Ikon Jepang ini rasanya sudah tak asing lagi, kerap menghiasi uang kertas 1.000 yen, kartu pos, atau kalender.
Pertengahan Januari 2024, tim Ohayo Jepang punya kesempatan istimewa untuk menyaksikan langsung keindahan Gunung Fuji dari Danau Kawaguchiko.
Kunjungan ini dilakukan saat musim dingin, yang disebut-sebut sebagai salah satu musim terbaik untuk melihat gunung yang terletak di Prefektur Yamanashi ini.
Bagaimana pengalaman kami di sana? Simak ceritanya.
Akses menuju Kawaguchiko terbilang mudah, terutama dari Stasiun Shinjuku di Tokyo.
Tersedia layanan highway bus langsung menuju Stasiun Kawaguchiko.
Kami memulai perjalanan dengan bus ini pada pukul 07.35 waktu Jepang dan tiba di Kawaguchiko sekitar pukul 09.20 waktu Jepang, setelah menempuh perjalanan hampir dua jam.
Menariknya, selama perjalanan, kami sudah bisa menyaksikan keindahan Gunung Fuji dari kejauhan, membuat perjalanan yang cukup panjang terasa tidak membosankan.
Sebaiknya pilih tempat duduk di sisi kiri bus untuk mendapatkan pemandangan terbaik.
Baca juga:
Setibanya di Kawaguchiko, area stasiun sudah cukup ramai dipadati wisatawan.
Tersedia beberapa pilihan transportasi untuk menjelajahi area sekitar danau seperti bus dan sepeda, atau bisa juga dengan berjalan kaki.
Kami memilih untuk memulai dengan berjalan kaki.
Tujuan pertama adalah Lawson yang berjarak sekitar lima menit jalan kaki.
Gerai minimarket ini memang populer sebagai spot foto dengan latar belakang Fuji, tak heran jika selalu ramai.
Namun, jangan khawatir, tak jauh dari situ ada spot lain yang tak kalah menarik.
Selanjutnya, kami berjalan kaki selama 20 menit menuju Jembatan Kawaguchiko Ohashi.
Rute ini melewati perkampungan penduduk dengan suasana yang terasa sangat tenang.
Melintasi jembatan yang memakan waktu sekitar 10 menit, kami dibuat terpesona oleh keindahan pemandangan danau dan Gunung Fuji yang tersaji.
Perjalanan berlanjut dengan berjalan kaki sekitar 40 menit menuju pintu masuk Kuil Kawaguchi Asama Jinja.
Dari area kuil, petualangan kami belum usai. Kami mendaki selama 30 menit menuju Tenku no Torii, atau yang dikenal sebagai gerbang langit.
Meski cukup melelahkan, usaha ini terasa sangat setimpal (worth it) karena pemandangan dari atas sungguh luar biasa.
Pengunjung dikenakan biaya 100 yen dan harus mengantre untuk berfoto di area gerbang torii ini.
Setiap orang diberi waktu sekitar tiga menit untuk berfoto. Aturan ini diterapkan agar semua pengunjung dapat berfoto dengan lebih nyaman.
Setelah puas berfoto, kami turun kembali ke area kuil melalui jalan raya, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kawaguchiko Shizen Seikatsukan.
Total waktu berjalan kaki dari area torii/kuil ini diperkirakan sekitar satu jam.
Di Kawaguchiko Shizen Seikatsukan, kami memanfaatkan waktu untuk menikmati pemandangan, menyantap hidangan, dan berburu oleh-oleh.
Kami juga mendapati cukup banyak wisatawan asing di sana, terutama dari Indonesia.
Setelah seharian menjelajahi area Kawaguchiko, kami mengakhiri perjalanan dengan naik bus kembali ke Stasiun Kawaguchiko.
Perjalanan bus ini memakan waktu sekitar 27 menit. Bus terakhir yang kami gunakan menuju stasiun disebutkan berangkat pukul 18.27 dan tiba di stasiun pukul 18.54 waktu Jepang.
Setibanya di Stasiun Kawaguchiko, kami membeli tiket pulang seharga 2.200 yen dan kembali menuju Stasiun Shinjuku.
Begitulah ringkasan perjalanan tim Ohayo Jepang dalam mengejar pemandangan gunung ikonik Jepang ini dari Kawaguchiko.
Kalau kamu, tertarik melihat Gunung Fuji dari sisi mana? Yuk, rencanakan perjalananmu ke Jepang dan ciptakan cerita seru versimu sendiri!
*Artikel ini telah mengalami perubahan. Artikel asli ditulis oleh Dian Reinis Kumampung yang diterbitkan pada 31 Januari 2024.
View this post on Instagram