Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Mengintip Pengalaman Pekerja Indonesia yang Bekerja di Jepang

Kompas.com - 26/10/2023, 19:00 WIB

OhayoJepang - Jepang, Negeri Matahari Terbit yang terkenal dengan anime, manga, sushi, Tokyo, Osaka, dan omotenashi. Namun, pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya bekerja di sana? 

Menurut data terbaru per Oktober 2022, ada 77.889 orang Indonesia yang sedang merasakan pengalaman bekerja di Jepang. Tentunya setiap orang memiliki gambaran dan cerita uniknya sendiri tentang bekerja di negeri sakura tersebut. 

Kali ini, kita akan mendengar langsung dari Fatimah, seorang perempuan warga negara Indonesia (WNI) berusia 20 tahun yang bekerja di perusahaan building cleaning di Tokyo. Yuk kita simak pengalamannya!

Ohayo Jepang: Fatimah, apa yang membuat kamu tertarik pada Jepang?

Fatimah: Saya terkesan dengan pemandangan kota yang digambarkan dalam anime. Saya sangat menyukai anime "Doraemon" yang saya tonton setelah lulus SMA. Dari situ, saya mulai tertarik pada Jepang, mencari tempat-tempat yang muncul dalam anime, melihat foto-foto (pemandangan, pemandangan kota, tempat wisata) yang diunggah di Facebook, dan mulai berpikir bahwa saya ingin pergi ke sana.

Baca juga: Lakukan Langkah Ini Jika Zairyu Card Hilang

Ohayo Jepang: Apakah anime menjadi pemicu untuk kamu bekerja di Jepang?
Fatimah: Saya suka anime Jepang dan ingin mengambil jurusan bahasa Jepang di universitas, tetapi saya perlu mengumpulkan uang untuk biaya kuliah. Rencana saya adalah bekerja di Jepang selama sekitar 3 tahun, menabung, dan kemudian melanjutkan ke universitas setelah kembali ke negara asal. Jadi bisa dibilang, keinginan bekerja di Jepang untuk mengumpulkan uang kuliah adalah pemicu saya.

Ohayo Jepang: Persiapan seperti apa yang kamu lakukan untuk bisa bekerja di Jepang?
Fatimah: Saya belajar bahasa Jepang di sekolah pelatihan sambil mengikuti tes dari Sending Organization untuk pergi ke Jepang sebagai peserta magang. Setelah lulus, saya mulai belajar tentang Jepang secara serius, terutama dalam kelas budaya. Saya juga banyak bertanya ke teman-teman di sekolah pelatihan, dan juga mendengar cerita dari orang-orang yang sudah bekerja di Jepang.

Ohayo Jepang: Dalam proses belajar, apa bayanganmu tentang bekerja di Jepang?
Fatimah: Setelah mendengar cerita dari orang-orang yang sudah bekerja di Jepang, saya memiliki gambaran bahwa "bekerja di Jepang itu keras". Misalnya, saya mendengar cerita dari seseorang yang bekerja di bidang lain di Jepang bahwa "pekerjaannya sangat banyak sehingga sulit untuk mengambil cuti". Jadi, saya berpikir bahwa "nanti saya akan bekerja sepanjang waktu" di Jepang.

Ohayo Jepang: Setelah datang ke Jepang dan benar-benar bekerja, apakah gambaran tersebut berubah?
Fatimah: Ya. Di tempat kerja saya sekarang, jam kerja dikelola dengan baik, saya memiliki waktu untuk belajar bahasa Jepang di luar jam kerja. Saya juga memiliki satu atau dua hari libur seminggu, jadi saya bisa menikmati waktu saya lebih dari yang saya bayangkan.

Baca juga: 7 Kegiatan dan Festival Seru di Jepang Oktober 2023

Ohayo Jepang: Jadi kamu punya waktu untuk belajar bahasa Jepang juga?
Fatimah: Ya! Di perusahaan saya ada manajer Indonesia yang membantu karyawan Indonesia, dan ada sistem di mana kamu bisa dengan mudah berkonsultasi dan bertanya di grup chat. Kamu juga bisa belajar bahasa Jepang dari pertanyaan yang diajukan oleh orang lain di chat.

Halaman:
Editor : Redaksi Ohayo Jepang

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.