OhayoJepang - Di Jepang, salah satu tradisi populer untuk menyambut musim semi adalah Setsubun. Tradisi ini biasa dimulai sejak awal Februari.
Setsubun biasanya dirayakan pada tanggal 3 Februari, untuk menandai hari pertama musim semi pada tanggal 4 Februari.
Tradisi Setsubun dimulai sudah ratusan abad lalu, tepatnya pada periode Muromachi (1337-1573).
Baca juga: Tutorial Memakai Yukata, Pakaian Tradisional Musim Panas Khas Jepang
Biasanya saat tradisi Setsubun, para orang tua mengenakan kostum raksasa atau semacam topeng untuk menakut-nakuti, sementara anak-anak melempar kacang.
'Ritual' ini dilakukan sebagai simbol untuk mengusir roh jahat dari rumah, dan membawa masuk kesuksesan untuk tahun mendatang.
Melempar kacang dipercaya dapat mengusir roh jahat, karena kacang melambangkan vitalitas dan kata 'mame' terdengar seperti 'mata setan' dalam bahasa Jepang.
Setsubun dirayakan sekitar tahun baru kalender Lunar, yang menurut adat Tionghoa adalah saat ketika roh dapat dengan mudah memasuki dunia manusia dan membawa kesialan.
Melempar kacang untuk menakut-nakuti setan dan makan masakan simbolis, penting untuk mengundang keberuntungan, memberikan kesempatan untuk melupakan hal buruk yang terjadi tahun sebelumnya dan menantikan awal yang bersih.
Baca juga: Sejarah dan Aturan Tradisi Hanami di Jepang saat Sakura Bermekaran
Dalam tradisi ini, orang Jepang juga akan makan kacang yang melambangkan keberuntungan itu.
Setiap anggota keluarga makan kacang dalam jumlah yang sama dengan usianya dan di beberapa daerah, kacang memberi tambahan keberuntungan.