Festival Setsubun (節分) di Jepang digelar untuk merayakan kedatangan musim semi, biasanya pada 3 Februari. Namun, terkadang dirayakan pada 2 atau 4 Februari pada tahun tertentu.
Tradisi musim semi ini bertujuan mengusir roh jahat dari rumah dan membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang.
Setsubun yang dimulai sejak periode periode Heian (794–1185) ini identik dengan ritual melempar kacang (mamemaki) dan makan sushi ehomaki.
Mamemaki (豆まき) atau ritual melempar kacang konon dilakukan sejak periode Muromachi (1337-1573).
Para orang tua memakai kostum raksasa dan topeng seram yang menyimbolkan roh jahat.
Sementara itu, anak-anak melempar kacang ke arah "roh jahat" itu.
Kacang dipercaya melambangkan vitalitas dan kata 'mame' terdengar seperti 'mata setan' dalam Bahasa Jepang.
Setsubun dirayakan berdekatan dengan perayaan tahun baru kalender Lunar.
Dalam tradisi China, dipercaya roh dapat memasuki dunia manusia dengan mudah saat itu yang dapat mendatangkan kesialan.
Bukan cuma dipercaya dapat mengusir roh jahat, kacang juga melambangkan keberuntungan.