OhayoJepang - Di Jepang, memberikan hadiah kepada orang lain adalah suatu tradisi yang sangat penting.
Ada banyak toko suvenir dan alat tulis yang dipenuhi dengan kertas kado warna-warni serta kartu hiasan.
Tapi budaya memberikan hadiah di Jepang lebih dari sekadar membungkusnya dengan kertas kado dan hiasan yang cantik.
Berikut ini panduan memberi hadiah untuk orang lain di Jepang, untuk berbagai momen, seperti dikutip dari laman Japan Cheapo.
Baca juga: Populer di Jepang Sebagai Kado, Sikat Gigi Pasangan Bertema Snoopy
1. Oseibo
Di Jepang, oseibo adalah pemberian kado yang dilakukan pada bulan Desember, atau sebelum tanggal 20. Oseibo adalah bentuk ungkapan rasa terima kasih kepada seseorang yang telah membantumu sepanjang tahun.
Sebagian orang memilih memberikan hadiah pada hari Natal. Tapi generasi yang lebih tua masih melanjutkan kebiasaan oseibo ini.
Biasanya saat oseibo, bingkisan yang diberikan bisa seperti sebungkus buah, kue, atau sake.
Baca juga: Populer di Jepang Sebagai Kado, Sikat Gigi Pasangan Bertema Snoopy
2. Tradisi Memberi Cokelat
Berbeda dari negara lain, Hari Valentine di Jepang adalah momen saat perempuan yang memberikan cokelat untuk laki-laki.
Honmei choco diberikan kepada pasangan kekasih atau suami, sementara untuk rekan kerja atau teman pria lainnya bisa diberikan giri choco.
Lalu di tanggal 14 Maret menjadi hari balasan atau yang dikenal dengan White Day. Di momen ini, para laki-laki lah yang wajib memberikan 'cokelat balasan' kepada perempuan.
3. Omiyage
Omiyage secara umum berarti suvenir, oleh-oleh, atau buah tangan ketika kamu usai bepergian.
Baca juga: Shinjuku Dagashi Bar, Yuk Makan 100 Varian Permen Sepuasnya
Pemberian omiyage tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi sendiri, tapi bisa diberikan untuk keluarga, teman, atau rekan kerja ketika kamu habis bepergian dari suatu tempat.
Mirip seperti tradisi di Indonesia, barang yang bisa diberikan umumnya seperti produk atau makanan lokal dari tempat yang kamu datangi.
Tips Membungkus Kado
Sebagian orang Jepang memiliih menghindari angka empat atau tetrafobia (ketakutan akan hal-hal yang terkait dengan angka empat).
Hal ini karena salah satu angka tersebut dibaca shi, homonim dari kata kematian dalam bahasa Jepang.
Baca juga: 7 Ide Suvenir Khas Jepang yang Bisa Dijadikan Oleh-Oleh
Meski tidak semua orang percaya akan hal ini, tapi lebih baik berhati-hati menghindari hadiah yang terkait dengan angka empat.
Selain itu, cara membungkus kado agar tampilannya indah juga sangat penting lho. Jadi ketika memberi hadiah di Jepang, kado yang dibungkus cantik sangat dianjurkan.
Kertas berwarna pastel atau kain furoshiki tradisional sangat populer. Hindari kertas dengan warna merah atau hitam, atau campuran kedua warna tersebut.
Agar menarik, bisa tambahkan pita pada sentuhan akhir bungkus kado. Semoga informasi ini membantu, ya. (*)