Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Seputar Jepang

Jangan Makan Sambil Jalan di Kyoto!

Kompas.com - 17/04/2020, 09:00 WIB

OhayoJepang - Apakah ada cara untuk menjadikan omotenashi,  konsep keramahtamahan tradisional Jepang yang dibanggakan khalayak Jepang, menjadi sarana untuk memperbaiki perilaku para wisatawan?

Baca juga: Berwisata ke Kyoto, Bagaimana Tata Krama saat Berkunjung ke Kuil?

Untuk mengatasi kesalahpahaman antara para wisatawan dan khalayak Jepang, Biro Pariwisata Kansai membuat tiga video yang direkam di tiga setting yang berbeda. 

Pada akhirnya, dari semua kunjungan  dan interaksi warga serta budaya, baik tuan rumah dan wisatawan berbagi tujuan yang sama: mengagumi keindahan Negeri Sakura.

Berikut isi salah satu videonya:

Bagian pertama video tersebut menyajikan potongan gerak lambat kejadian yang biasa saja: orang-orang tengah memesan makanan di kios penjual sate ikan.

Seorang pria Jepang menyaksikan kejadian ini dan berkata, "Semua orang terlihat bahagia. Namun, biar kuterawang pikiran mereka," seraya mengeluarkan sebuah teropong binokular "sakti".

Mendengar pikiran mereka, ternyata, kita telah salah menilai. Contohnya, seorang wisatawan yang terlihat amat senang memakan sate karena ia tak bisa menggunakan sumpit.

Kita juga mendengar pikiran para penjaga kios tersebut. Sedikit kesal, seorang penjaga kios berharap wisatawan tidak makan sate sambil berjalan.

Lalu, ada seorang perempuan yang melintas di depan kios itu. Dengan sedih, perempuan muda ini merenungi penyebab ia tak lagi datang ke kios itu.

Pikiran yang paling mencengangkan justru datang dari pemilik kios tersebut. Dengan sedih, sang pemilik yang sudah lanjut usia merenung apa lagi yang harus ia masak untuk menarik pelanggan. 

Plot twist-nya terletak pada pikiran istri sang pemilik kios yang mengingatkan sang pemilik bahwa kios mereka sebenarnya toko yang menjual nori (rumput laut kering).

Kejutan di akhir cerita ini membuat kita berhenti sejenak dan memikirkan perasaan mereka yang ada di hadapan kita. Terlihat jelas, mereka mempunyai beban mereka sendiri, sesuatu yang tak bisa kita lihat secara kasat mata.

Salah satu pesan yang ingin disampaikan adalah jangan makan sambil berjalan menyusuri jalan-jalan di Kyoto. Ingatlah pada denda 10.000 yen yang menantimu jika melanggar peraturan ini.

Sumber: Japan Forward

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.