Oleh karena itu, festival ini dirayakan dengan khusyuk seiring para remaja yang beranjak dewasa ini mengingat para sahabatnya yang tersapu oleh bencana tersebut.
Beberapa remaja yang beranjak dewasa berfoto dengan foto teman sekelas mereka yang gugur.
Di beberapa daerah Tohoku, orang tua dari anak-anak yang wafat sebelum beranjak ke usia 20 menghadiri upacara Seijin no Hi dengan foto anak-anak mereka yang memakai kimono agar mereka bisa hadir dalam roh.
Beberapa remaja yang beranjak dewasa, yang orang tuanya meninggal dalam bencana tersebut, turut membawa foto orang tua mereka ke upacara tersebut dengan maksud yang sama.
Usia kedewasaan yang sah di Jepang akan diturunkan dari 20 menjadi 18 mulai April 2020 setelah sebuah revisi pada Hukum Perdata Jepang. Usia hak pilih minimal juga dikurangi menjadi 18 tahun setelah hukum pemilu direvisi dan disahkan pada Juni 2016.
(Alfonsus Adi Putra/Sumber: Japan Today)