OhayoJepang - Berbicara tentang musim semi, ada berbagai makna di balik musim semi bagi orang Jepang. Jika terlewatkan kegembiraan musim semi Jepang tahun ini. Mari agendakan liburan musim semi di Jepang tahun depan. Namun sebelumnya, kenali dulu lima hal yang berhubungan dengan musim semi di Jepang.
Waktu
Musim semi merujuk pada waktu tertentu. Biasanya, jika berbicara mengenai masa atau waktu tertentu dengan mengatakannya sebagai musim semi, maka waktu yang dimaksud adalah bulan Maret hingga Mei.
Perayaan Tradisional
Setiap tanggal 3 Maret, orang Jepang menyelenggarakan “Hinamatsuri”. Ini adalah sebuah tradisi ketika orangtua yang memiliki anak perempuan, akan memajang boneka Hina Ningyo di rumah untuk mendoakan kesehatan dan kebahagiaannya.
Setiap 5 tanggal Mei, orang Jepang merayakan “Kodomo no Hi” atau “Hari Anak”. Jika dibandingkan Hinamatsuri, perayaan tersebut untuk anak laki-laki. Dalam perayaan itu, orangtua memajang boneka Satsuki Ningyo dan Koinobori di rumah.
Acara Sekolah
Tahun ajaran sekolah di Jepang dimulai setiap April dan berakhir pada Maret tahun berikutnya. Pada awal April, sekolah di Jepang mengadakan upacara pembukaan, kemudian upacara kelulusan pada akhir Maret.
Hari Libur
Setelah tahun ajaran sekolah berakhir, anak-anak akan mendapatkan masa-masa hari libur singkat musim semi. Pada akhir April hingga awal Mei, terdapat hari libur panjang yang disebut Golden Week. Pada saat tersebut, penduduk lokal akan berlibur di kota-kota lain di Jepang.
Pada masa liburan ini, tempat wisata Jepang tidak hanya dipenuhi oleh turis, tetapi juga oleh orang Jepang. Beberapa orang Jepang lainnya memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Perputaran
Musim semi merupakan musim perpisahan dan perjumpaan dengan orang-orang baru. Hal ini karena tahun ajaran sekolah berakhir dan dimulai pada musim semi. Hal yang sama juga berlaku pada sektor bisnis yang memiliki aturan yang sama. Inilah waktu untuk memulai kehidupan yang baru.
Musim semi juga menjadi pilihan banyak orang untuk pindah ke rumah baru. Oleh karena itu, sangat sulit mencari apartemen dengan kamar kosong pada musim ini. Tak heran jika perusahaan yang memberikan pelayanan pindah rumah paling sibuk pada musim semi.
Di Tokyo, bunga sakura mekar sempurna hampir bersamaan dengan upacara kelulusan sekolah. Namun hal ini tergantung pada iklim tahun tersebut dan kondisi geografis, sehingga kerap tertunda pada bulan April. Penduduk lokal kerap menghubungkan kedua hal ini menjadi sebuah gambaran utuh, upacara kelulusan saat bunga sakura mekar.
Orang Jepang menemukan keindahan yang rapuh pada sakura, tidak sekadar menikmati warna pink yang cantik. Sakura mekar hanya selama seminggu dan ada sensasi tersendiri menantikan keindahan bunga sakura dari masih kuncup hingga kelopak berguguran seperti tengah menari turun menyentuh bumi. Penduduk lokal menikmati musim semi dengan melakukan piknik yang disebut sebagai “Hanami”.
Setelah seluruh kegembiraan tersebut, pelan-pelan mulai menghilang pada awal Mei. Pada masa ini, orang-orang kerap disebut merasa lelah dan tak bersemangat. Orang Jepang menyebutnya sebagai gejala “Gogatsu-byo” atau “sakit Mei”.
Provided by Karaksa Media Partner (8 April 2019)