Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

New Spot

Pengalaman Berkesan Saat Ikuti Upacara Minum Teh di Kyoto

Kompas.com - 23/04/2019, 17:56 WIB

OhayoJepang - Dapatkan pengalaman budaya yang lebih dalam dengan mencoba kegiatan upacara minum teh di Kyoto. OhayoJepang berkesempatan mencoba langsung kegiatan ini dan berikut laporannya.

Pembukaan upacara minum teh

Kami memasuki rumah upacara minum teh dari pintu berbentuk kotak berukuran 63 kali 66 cm dengan menundukkan badan. Pada masa lalu, ukuran pintu ini dibuat dengan tujuan agar siapapun yang masuk ke dalam rumah upacara minum teh memiliki kedudukan yang sama.

Di dalam rumah teh terdapat pajangan tradisional Jepang sederhana. Ukuran rumah ini sendiri adalah tujuh meter persegi dengan lantai tatami (tikar tradisional Jepang).

Pajangan di dalam rumah upacara minum teh. Biasanya dihiasi dengan dekorasi musiman yang menunjukkan musim yang sedang berlangsung.
Pajangan di dalam rumah upacara minum teh. Biasanya dihiasi dengan dekorasi musiman yang menunjukkan musim yang sedang berlangsung.

Tea master (ahli teh) memulai upacara sesegera mungkin setelah kami duduk. Secara tradisional, cara duduk saat menghadiri upacara minum teh adalah bersimpuh (dalam bahasa Jepang disebut seiza). Namun karena sulit untuk terus duduk dalam posisi ini, beberapa tempat menyediakan kursi kecil untuk pengunjung.     

Setelah itu, kami disuguhi wagashi, kue tradisional Jepang. Kue itu diberikan secara berurutan bila peserta berjumlah lebih dari dua orang.

Wagashi disimpan di atas kertas serba guna yang disebut dengan kaishi. Kertas ini bisa digunakan sebagai pengganti piring, memo, sapu tangan, tisu, dan banyak lagi. Kemudian, wagashi dimakan dengan tusukan bambu.   

Kue tradisional Jepang (wagashi)
Kue tradisional Jepang (wagashi)

Ketika kami makan wagashi, tea master menyiapkan teh. Minuman matcha pun disajikan secara berurutan ke setiap pengunjung. Sebelum menerima teh kita harus memberikan hormat dengan menundukan badan kepada tea master dan peserta lainnya.

Lalu, cangkir teh harus diambil dengan tangan kanan dan disimpan di atas tangan kiri. Kemudian, putar cangkir teh tiga kali searah jarum jam. Hal ini dilakukan agar sebelum minum teh, peserta dapat menikmati keindahan cangkir teh yang digunakan. Setelah diputar, minumlah teh dalam tiga tegukan.

Rasa manis wagashi yang dimakan sebelumnya akan berpadu dengan matcha yang baru saja dibuat. Dengan suasana yang tenang di dalam rumah teh, kami merasakan pengalaman budaya Jepang yang mendalam dengan kesan berbeda.

Halaman:
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.