Para perempuan harus bangun pagi sekali untuk menata rambut dan dandanan mereka. Karena tingginya permintaan, sangat sulit untuk memesan penataan rambut dan wajah di salon pada musim seperti ini. Oleh karena itu, kebanyakan perempuan harus melakukan reservasi salon jauh-jauh hari agar mereka bisa mengatur waktu sebaik mungkin. Jika tidak, mereka harus bangun pada jam 5 atau 6 pagi agar mendapat kursi di salon lokal.
Siang: Menghadiri Upacara
Setiap kota menyelenggarakan upacara Seijin Shiki di aula balai kota atau tempat luas yang biasa digunakan suatu acara. Undangan dikirim sekitar satu bulan sebelum upacara. Setiap anak muda diundang oleh pemerintah kota dari kampung halamannya, sehingga mereka yang tinggal jauh dari kampung halaman dapat pulang untuk menghadiri upacara tersebut. Hanya mereka yang memiliki undangan yang bisa hadir dalam upacara. Orang tua pun tak dapat menghadiri acara tersebut jika tak mendapatkan undangan tersebut.
Selama upacara, walikota akan memberikan pidato berupa ucapan selamat dan menyemangati semua hadirin untuk mulai hidup sebagai orang dewasa. Biasanya orang-orang terkenal yang berasal dari kota tersebut akan diundang sebagai tamu dan juga memberikan pidato. Setelah itu, lagu kebangsaan kota tersebut akan diperdengarkan.
Sore: Acara Bebas
Beberapa orang akan pergi ke studio foto untuk membuat foto sebagai kenang-kenangan. Dulu, foto tersebut begitu penting karena digunakan untuk acara perjodohan.
Sementara itu, sebagian besar anak muda lainnya akan makan siang bersama keluarga mereka. Ada pula yang sekadar pulang untuk beristirahat dan berganti pakaian untuk acara selanjutnya pada hari itu.
Malam: Bertemu dengan Teman-teman Lama
Bagi sebagian besar orang, acara reuni lebih penting dari upacara kedewasaan itu sendiri. Reuni bisa dengan teman sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama, atau bahkan teman sekolah dasar. Biasanya mereka juga mengundang guru sekolah mereka dulu dan saling berbagi kenangan masa-masa sekolah.
Mereka mengadakan pesta semacam ini karena kebanyakan orang Jepang meninggalkan kampung halaman setelah lulus sekolah menengah atas. Mereka merantau untuk mengejar impian, seperti kuliah di universitas atau mulai bekerja di kota lain. Oleh karena itu, hal ini menjadi kesempatan spesial bagi para teman-teman sekelas untuk bisa berkumpul setelah sekian lama tak bertemu.