Sementara itu, ada pula pegawai perempuan berusia 30-an dari kantor penjualan yang tidak memperhatikan sumbu waktu vertikal dan menggunakannya sebagai To-Do list. Dengan alasan ingin bekerja dengan buku agenda terbuka di meja, ia memilih buku “time & life” tipe ring (buku dijilid menggunakan ring). Pekerjaan yang perlu diselesaikan minggu tersebut dituliskan pada sticky notes dan ditempelkan di halaman berikutnya pada minggu berikutnya.
Selain itu, ada pegawai perempuan berusia 20-an yang bertugas sebagai penanggung jawab logistik. Ia menggunakan dua buku agenda dengan format bulanan dan harian yang penggunaannya dibedakan.
Ada pula pegawai perempuan berusia 30-an bertugas sebagai penanggung jawab marketing dan Public Relations yang menggunakan buku agenda format bulanan. Agenda tersebut sebagian besar untuk mengatur proyek, berdasarkan pekerjaan buku agenda yang dipilih dan cara penggunaannya cukup bervariasi.
Kemudian, perempuan berusia 30-an yang bertugas sebagai penanggung jawab marketing dan promosi situs e-commerce, mengatur ToDo dengan menggunakan produk “life journal” untuk “bullet journal”. Jenis produk ini adalah buku agenda yang dapat digunakan dengan bebas untuk menulis jadwal, ToDo, maupun catatan harian. Salah satu karakteristiknya yaitu tipe bullet yang menggunakan simbol. Jenis ini kian populer akhir-akhir ini.
Hal yang mengesankan adalah, berdasarkan jenis pekerjaan, banyak pegawai yang meninggalkan buku agenda mereka di perusahaan, dan tidak membawanya ke mana pun. Di Perancis pun banyak orang yang menggunakannya sebagai “oki techou” (buku agenda untuk diletakannya di meja, bukan untuk dibawa-bawa), sehingga tipe ukuran besar begitu populer.