Jepang berencana membangun trem yang akan menghubungkan Gunung Fuji dengan stasiun lokal dan diharapkan beroperasi pada 2034 atau setelahnya, kata Gubernur Prefektur Yamanashi, Kotaro Nagasaki, saat konferensi pers peresmian proyek trem pada Senin (18/11/2024).
Pemerintah Yamanashi akan melakukan studi kelayakan sebelum trem secara resmi diperkenalkan kepada penduduk setempat.
Prefektur Yamanashi merupakan sisi Gunung Fuji yang paling populer.
Sebelumnya, pemerintah Yamanashi pada 2021 mengumumkan rencana membangun sistem angkutan kereta ringan ke Gunung Fuji stasiun kelima di ketinggian 2.305 meter.
Namun, mereka membatalkan rencana tersebut lantas mempertimbangkan membangun "Fuji Tram" buatan China.
Baca juga: Gunung Fuji Akhirnya Bersalju!
Pemerintah kini tengah mempertimbangkan sistem transportasi bertenaga hidrogen yang dikembangkan oleh perusahaan kereta api milik China, CRRC, serta alternatif dari perusahaan-perusahaan Jepang.
"Sambil memberikan penghormatan kepada perusahaan terkemuka, harapan saya adalah agar perusahaan-perusahaan Jepang mengambil alih proyek ini dan akan lebih baik lagi jika basis produksi mereka berlokasi di Yamanashi," kata Kotaro Nagasaki.
Melansir kantor berita AFP pada Senin (18/11/2024), Autonomous Rail Rapid Transit (ART) China menyerupai trem tetapi memiliki lebih banyak kesamaan dengan bus salah satunya berjalan dengan ban karet di jalan raya, bukan rel.
"Fuji Tram" diharapkan dapat mengurangi biaya konstruksi transportasi ke Gunung Fuji secara signifikan.
Selain itu, pemerintah tetap bisa mengendalikan kepadatan pengunjung Gunung Fuji selama musim panas dan mengurangi emisi CO2.