Camilan Jepang Ini Hanya Dibuat Sekali Setahun oleh Petani, Apa Istimewanya?

Hage dango adalah camilan tradisional Jepang khas Prefektur Kagawa yang terbuat dari tepung gandum baru dan pasta kacang merah, serta hanya dibuat saat musim panen sebagai simbol syukur petani. DOK. DEPARTEMEN PERTANIAN DAN PERIKANAN PREFEKTUR KAGAWA, DIVISI MANAJEMEN PERTANIAN JEPANG

Hage dango merupakan kudapan tradisional khas Prefektur Kagawa, Jepang.

Makanan itu terbuat dari tepung gandum baru dan pasta kacang merah, biasanya dari jenis azuki atau sasage.

Cita rasa manis, tekstur kenyal, serta makna simboliknya menjadikan hage dango bukan sekadar camilan biasa, melainkan bagian penting dari siklus pertanian masyarakat Kagawa.

Baca juga:

Arti Nama “Hage” dalam Tradisi Petani

Nama “hage” dalam hage dango memiliki dua makna.

Pertama, kata ini merujuk pada waktu pembuatannya yang bertepatan dengan periode Hange-shō, yakni sekitar 2 Juli.

Hange-shō merupakan penanda dalam kalender agraris Jepang yang menandai akhir musim hujan sekaligus batas akhir untuk menanam padi.

Kedua, “hage” juga berarti "pitak", mengacu pada tampilan permukaan dango yang dilapisi pasta kacang merah secara tidak merata.

Masyarakat Kagawa percaya bahwa semakin belang tampilan saus kacangnya, maka semakin otentik pula hage dango yang disajikan.

Camilan Petani Setelah Panen

Menjelang akhir Mei hingga pertengahan Juni, petani di Kagawa memasuki masa paling sibuk.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!