Semakin banyak pekerja asing masuk ke Jepang dengan visa Engineer/Specialist in Humanities/International Services. Meski berstatus pekerja terampil tetapi mereka tetap menghadapi sejumlah masalah.
Jumlah pekerja asing dengan status visa tersebut meningkat tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir, menjadi lebih dari 400.000 orang.
Melansir dari NHK, Rabu (14/5/2025), jenis visa ini mencakup berbagai profesi seperti manajer bisnis, insinyur, hingga penerjemah.
Perusahaan Takasago Fluidic Systems di Kota Nagoya mempekerjakan 12 tenaga asing terampil. Mereka memproduksi katup, pompa, dan sistem cairan untuk industri aerospace, kultur sel, dan medis.
Meski tenaga asing terampil umumnya bergaji lebih tinggi tetapi tidak semua bernasib mulus.
Kasus Gaji Belum Dibayar
Sejumlah pekerja asal Vietnam mengeluhkan gaji yang belum dibayar dan penempatan kerja yang tidak sesuai visa.
Beberapa mengatakan mereka dipaksa melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan status residensi mereka.
Menurut Japan-Vietnam Tomoiki Association, masalah semacam ini terus meningkat.
"Banyak anak muda datang ke kami dalam keadaan menganggur dan butuh bantuan," kata direktur asosiasi tersebut, Yoshimizu Jiho.