Tantangan Kerja di Jepang, Menghadapi Hierarki dan Formalitas Tinggi

Kuil Oarai Isosaki di Prefektur Ibaraki, Jepang. PEXELS/YUAN HANG CHEN

Bekerja di Jepang bukan hanya soal efisiensi dan kedisiplinan, melainkan juga memahami budaya kerja yang sangat dipengaruhi oleh struktur hierarki.

Bagi pekerja asing, ini bisa menjadi pengalaman unik sekaligus penuh tantangan. Bagaimana budaya hierarki ini memengaruhi kehidupan kerja sehari-hari?

Berikut adalah gambaran berdasarkan pengalaman Aya, diaspora Indonesia yang bekerja sebagai marketing perusahaan manufaktur di Prefektur Ibaraki.

Pentingnya Formalitas dalam Komunikasi

Salah satu aspek utama dalam budaya kerja Jepang adalah formalitas yang diterapkan hampir di semua lini komunikasi.

Misalnya, ketika hendak mengadakan meeting dengan tim besar, pekerja harus memastikan semua orang dapat hadir pada waktu yang sama.

Hal ini melibatkan penyesuaian jadwal yang cukup memakan waktu lama.

“Sebelum meeting dengan tim divisi lain, aku harus tanya satu per satu kapan mereka bisa. Setelah itu baru bisa ditentukan waktu meeting-nya,” ujar Aya kepada Ohayo Jepang pada Minggu (19/1/2025).

Setiap pembicaraan formal harus dilakukan di ruang meeting dengan suasana serius.

Hierarki dan Tantangan untuk Pekerja Asing

Struktur hierarki yang kuat juga membuat pekerja asing menghadapi tantangan, terutama ketika berhadapan dengan rekan kerja senior.

Menyampaikan pendapat di lingkungan seperti ini dapat menjadi hal yang sulit, terutama jika pekerja masih muda atau berasal dari negara lain.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!