Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Cara Simpan Bahan Makanan Saat Musim Panas di Jepang

Kompas.com - 12/Aug/2024, 16:35 WIB
Ilustrasi berbagai jenis sayur. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Lihat Foto
Ilustrasi berbagai jenis sayur. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Musim panas di Jepang bisa lebih panas dari yang kamu bayangkan, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius di beberapa wilayah.

Dalam kondisi panas dan lembap seperti itu, menjaga kesegaran sayur dan buah bisa jadi sulit.

Ohayo Jepang akan memperkenalkan metode untuk menyimpan bahan makanan selama musim panas berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang.

Kiat-kiat ini juga mungkin berguna di Indonesia yang cuacanya panas sepanjang tahun, jadi pastikan untuk mencobanya.

Baca juga: 5 Restoran Vegan di Tokyo, Ada Ramen Kuah Kaldu Sayur!

Cara menyimpan sayur

1. Tomat

Ilustrasi tomat merah. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi tomat merah. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Cara menyimpan: bungkus setiap tomat dengan tisu, masukkan ke dalam kantong plastik, dan simpan di kulkas.

Tomat dapat disimpan selama satu hingga dua minggu di kulkas dan sekitar dua bulan di dalam freezer.

Tips: tomat cenderung rusak berawal dari permukaan yang dipotong, jadi simpanlah tomat utuh dengan tangkai yang masih menempel.

2. Paprika

Ilustrasi paprika hijau. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi paprika hijau. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Cara menyimpan: bungkus tiga sampai empat paprika dengan tisu, masukkan ke dalam kantong plastik, dan simpan di kompartemen sayuran di kulkas.

Paprika juga bisa dibekukan utuh. Paprika hijau bisa disimpan selama dua minggu di kulkas dan sekitar dua bulan di freezer.

Jika paprika dipotong dan dibekukan, konsumsi dalam waktu satu bulan.

Tips: paprika merah memiliki masa penyimpanan yang lebih pendek daripada paprika hijau. Waktu penyimpanan yang disarankan selama satu minggu di kulkas.

3. Terong

Ilustrasi terong ungu. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi terong ungu. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Cara menyimpan: bungkus dua sampai tiga terong dengan tisu, masukkan ke dalam kantong plastik, dan simpan di kompartemen sayuran di kulkas.

Terong juga bisa dibekukan utuh. Konsumsi dalam waktu satu minggu jika didinginkan dan dalam waktu dua bulan jika dibekukan.

Tips: jika disimpan terlalu dingin, biji terong bisa berubah menjadi hitam, jadi sebaiknya segera dimakan.

Baca juga: 3 Makanan Wajib untuk Bertahan Saat Musim Panas di Jepang

4. Pare

Ilustrasi pare. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi pare. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Cara menyimpan: pare merupakan bahan makanan musim panas yang populer di Jepang.

Karena empulur bagian dalam mengandung banyak air dan mudah rusak,

Keluarkan biji dan empulur pare dengan sendok karena bagian ini mengandung banyak air dan mudah busuk. Kemudian, bungkus pare dengan plastik dan simpan.

Jika dibekukan, pare mudah diiris dan disimpan dalam plastik untuk dibekukan. Pare dapat langsung dimasak sehingga sangat praktis.

Tips: setelah mengeluarkan empulur, bersihkan air dari permukaan potongan pare dengan tisu sebelum disimpan.

5. Semangka

Ilustrasi semangka merah. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi semangka merah. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Cara menyimpan: jika semangka masih utuh, simpan pada suhu ruangan selama sekitar dua minggu.

Jika semangka sudah dipotong, bungkus permukaannya dengan plastik, masukkan ke dalam kantong plastik, dan simpan di kulkas.

Kamu juga dapat membuang biji dan kulit semangka, lalu potong menjadi bagian kecil, dan bekukan.

Tips: jika menyimpan semangka pada suhu ruangan, dinginkan selama sekitar satu jam sebelum dimakan untuk mendapatkan rasa terbaik.

Kamu dapat menjaga kesegaran sayur dan buah bahkan di lingkungan musim panas yang panas dan lembap dengan mengikuti metode penyimpanan di atas.

Silakan membaca artikel asli dari Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang untuk keterangan lebih lanjut mengenai cara menyimpan buah dan sayur saat musim panas.

Baca juga: 3 Makanan Khas Musim Panas di Jepang, Ada Kakigori dan Somen

Sumber:
Artikel ini dibuat berdasarkan informasi dari situs web Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (https://www.maff.go.jp/j/pr/aff/2007/spe1_05.html)

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Agustus 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads