OhayoJepang - Perubahan adalah hal yang tidak bisa dihindari saat tinggal lama di negara asing, begitu juga saat kamu pindah ke Jepang.
Warga asing yang tinggal di Negeri Sakura perlahan dan tanpa sadar beradaptasi pada kebudayaan Jepang. Dengan kata lain, mereka berubah menjadi orang Jepang.
Baca juga: Frasa Bahasa Jepang untu Komunikasi dengan Rekan Kerja
Oleh karena itu, saat mereka kembali ke kampung halaman, mereka harus beradaptasi kembali pada kebudayaan asli mereka.
Fenomena ini disebut geger budaya balik saat mereka harus beradaptasi kembali setelah tinggal jauh dari kampung halaman pada waktu yang lama.
Pada artikel ini, kami akan membagikan pengalaman editor Ohayo Jepang yang mulai “meragukan identitas kewarganegaraan mereka.” Berikut geger budaya balik yang mereka alami saat kembali ke rumah.
Lupa kosakata dan kesulitan menemukan kata-kata
Saat kembali ke Indonesia, kadang editor ini kehilangan kata-kata, tentu bukan karena terkesima ataupun terpana akan suatu situasi. Dia hanya lupa kosakata dalam Bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pemikirannya tersebut.
Tinggal dan menjalani kehidupan di kebudayaan yang berbeda akan mempengaruhi kinerja otak seseorang dalam berbahasa. Tidak hanya melupakan kosakata dalam bahasa ibu pada suatu keadaan saja, gaya bicara juga akan sedikit berubah sesuai dengan lamanya dia tinggal di negara asing.
Tanpa sadar menggunakan Bahasa Jepang dalam percakapan
Dengan tinggal di Jepang, kesempatan menggunakan bahasa ibu pada kehidupan sehari-hari menjadi tidak begitu banyak.
Selain itu, di kantor editor terbiasa mencampur bahasa Jepang, Inggris dan Indonesia saat mengobrol dengan teman yang sama negara dan tidak pernah mengalami kesulitan dalam berkomunikasi sama sekali.
Kebiasaan seperti ini menjadikan editor kadang lupa dan mencampur bahasa saat kembali ke negaranya, seperti mengatakan “hai” (iya) ataupun “arigatou gozaimasu” (terima kasih) tanpa sadar.
Kadang tanpa sadar dia mengatakan satu kalimat penuh dalam Bahasa Jepang saat pulang ke kampung halamannya dan tidak sadar kalau dia bukan menggunakan Bahasa Indonesia.
Wasei Eigo
Lupa kata-kata itu wajar, tetapi melupakan penggunaannya yang benar adalah hal lain. Di Jepang, terdapat “Wasei Eigo” yang berarti Bahasa Inggris serapan dalam Bahasa Jepang.
Bahasa Inggris ini merupakan kosakata Bahasa Inggris yang normal di Jepang, tetapi sebenarnya tidak digunakan secara lumrah dalam standar bahasa Inggris internasional.
Wasei Eigo ini sering digunakan dalam pembicaraan sehari-hari sehingga editor melupakan penggunaan aslinya. Contohnya, kereta bayi disebut dengan “baby car” di Jepang, meskipun di bahasa Inggris lumrahnya disebut “stroller”.
Lupa menggunakan bahasa adalah salah satu contoh geger budaya yang banyak dialami oleh orang yang belajar atau tinggal di negara dengan kebudayaan asing.
Meskipun hal ini sulit untuk dielakkan, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mencegah kelupaan akan bahasa ibu ini.
Provided by Karaksa Media Partner (19 December 2019)