Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Pengalaman Menjelajahi Keindahan Masjid Tokyo Camii

Kompas.com - 30/Sep/2019, 23:35 WIB
Interior Masjid Tokyo Camii di Jepang.
Lihat Foto
Interior Masjid Tokyo Camii di Jepang.

OhayoJepang - Tokyo Camii merupakan masjid terbesar di Jepang. Lokasinya bisa diakses dengan  sekitar lima menit berjalan kaki dari stasiun Yoyogi-Uehara jalur Chiyoda, Tokyo Metro. Masjid ini dibuat pada Juni 2000 dan banyak didatangi oleh wisatawan asing yang datang ke Jepang. 

Tentu banyak juga orang Muslim yang tinggal di Jepang datang ke sini untuk beribadah. Selain itu, masjid ini juga menerima kunjungan orang lokal (Jepang yang non-Muslim) yang ingin tur melihat masjid. Seperti pada hari Jumat (24/5/2019), kami berkunjung ke masjid ini. Saat itu, ada banyak sekali orang yang datang untuk beribadah. 

Selain itu, masjid ini juga mengadakan berbagai kegiatan pada akhir minggu seperti belajar bahasa Arab ataupun mengadakan seminar juga acara untuk anak muda. Masjid ini dikunjungi oleh orang dari berbagai kalangan usia dan kelamin. Tak hanya itu, masjid ini juga dikenal sebagai salah satu tempat tercantik di Asia. 

Kunjungan kami kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan sehingga bisa mengikuti Ifthar. Kami datang ke masjid ini sekitar pukul 17:00. Sesampainya di masjid, kami disambut oleh Shitayama-san, seorang staf masjid ini. Kami diajak tur berkeliling masjid dan diberi penjelasan mengenai masjid ini. Shitayama-san menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan penuh semangat. 

Selesai mengelilingi masjid, kami menikmati pertunjukkan musik dan lagu pada konser kecil yang dilakukan oleh orang Turki sebelum magrib. Kami tergugah dengan pertunjukkan alat musik tradisional dari Turki ini. 

Kemudian, setelah selesai solat magrib di lantai satu masjid, telah tersedia masakan Turki dan kami diperbolehkan makan bersama-sama dengan mereka. Pada kesempatan kali ini, kami baru kali pertama makan masakan Turki. Rasa masakannya begitu lezat sehingga membuat kami ingin memakannya lagi.

Selesai makan, kami mengunjungi Halal Market yang baru dibuka pada 5 Mei 2019 lalu. Tempat ini masih ada di bangunan yang sama dengan masjid. Semua produk diberi keterangan negara asal dari produk tersebut.   

Di Jepang sangat sedikit toko yang menjual daging halal. Halal Market menjual daging halal sehingga ini menjadi suatu kelebihan dari toko tersebut. Selain itu, dijual juga teh dan kecap manis dari Indonesia. 

Toko ini juga menjual kue buatan sendiri seperti shortcake, bolu cokelat, kue mont blanc, dan banyak lagi. Jika kamu ingin makan camilan manis tanpa rasa khawatir kehalalannya, pastikan untuk datang ke sini. 

Tokyo Camii tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyokong kehidupan sehari-hari umat Muslim di Tokyo seperti penyediaan pangan halal. Selain itu, bagi non-Muslim tempat ini juga sangat indah untuk tempat berfoto dan mengenal Islam lebih dekat. Bila kamu ke Jepang, pastikan juga untuk datang mengunjungi masjid Camii. 

Artikel ini ditulis oleh mahasiswa yang tergabung dalam Muslim Symbiosis Project Nonaka Lab dari Keio University kampus Shonan Fujisawa. Muslim Symbiosis Project Nonaka Lab merupakan sebuah kelompok penelitian mahasiswa yang ada di kampus Shonan Fujisawa Keio University. 

Kelompok ini memiliki tujuan berupa pemberian Omotenashi (Japan’s Hospitality) kepada orang Muslim baik yang sedang berwisata ataupun berkunjung ke Jepang. Mereka membagikan informasi mengenai restoran ramah muslim melalui berbagai media seperti guidebook, aplikasi, Facebook dan Youtube. Saat ini, terdapat 20 mahasiswa yang tergabung dari tahun pertama sampai tahun ke-4 yang tergabung dalam kelompok penelitian ini.   

Nonaka Lab HP:

https://nonakalab.sfc.keio.ac.jp/homepage/index.html (Japanese)

https://nonakalabproject.wixsite.com/nonakalabactivity/link (English)

facebook (Welcome Muslim Friends)

Twitter

Instagram

Youtube (Nonaka lab. channel)

                  

Halaman:
Editor : Wahyu adityo prodjo

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.